Guru Dituntut Rp 100 Juta, Gara-gara Unggah Video Siswa ke Medsos Pribadi

Minggu 10 Nov 2024 - 17:12 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Seorang guru berinisial S dari SMP Negeri di Kota Sorong Papua Barat Daya dituntut hingga Rp 100 juta oleh keluarga seorang siswa. 

Tuntutan yang diminta oleh keluarga seorang siswa, karena guru berinisial S mengunggah video aktivitas salah satu siswanya di kelas ke akun media sosial pribadinya tanpa izin.

Dikutip Radarkoran.com, peristiwa tuntutan Rp 100 juta berawal dari guru S mengabadikan momen siswa di kelas dan mengunggahnya sebagai bagian dari konten pendidikan di Medsos pribadi.

Hanya saja, keluarga siswa tidak terima karena tindakan tersebut dianggap melanggar privasi dan norma adat setempat. Dengan itupula, merasa dirugikan, sehingga keluarga siswa menuntut pembayaran denda adat yang mencapai Rp 100 juta sebagai bentuk ganti rugi atas tindakan tersebut.

Tak ayal insiden guru dituntut Rp 100 juta menimbulkan kontroversi dan berujung pada tuntutan hukum adat di wilayah Papua Barat Daya. Dalam budaya setempat, setiap tindakan yang dianggap merugikan pihak keluarga atau individu tertentu dapat dikenai denda adat sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

BACA JUGA:Kasus Guru Supriyani, Enam Polisi Diperiksa Propam Polda Sultra

Bahkan, kasus ini menyulut perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait aturan privasi serta etika di dalam penggunaan media sosial di lingkungan pendidikan.

Kasus ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga memicu gerakan solidaritas dari rekan-rekan seprofesi di Sorong dan wilayah lainnya. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memberikan dukungan penuh kepada guru S, untuk meringankan beban denda yang dijatuhkan. 

Rekan seprofesi guru menilai, tindakan guru S bukanlah suatu pelanggaran serius. Melainkan hanya bagian dari upaya memberikan apresiasi terhadap siswa.

Meski insiden ini menarik perhatian besar, proses belajar mengajar di SMP Negeri 3 Kota Sorong tetap berlangsung lancar. Para guru dan siswa di sekolah tersebut tetap fokus pada kegiatan pendidikan, meski berada di tengah sorotan publik akibat kasus yang sedang berlangsung.

Kategori :