Radarkoran.com - Pelajar SMKN 4 Rejang Lebong membuat inovasi pengolahan kotoran sapi dan limbah rumah tangga yang difermentasikan di biodigester menjadi biogas dan pupuk organik (biosllury). Inovasi tersebut merupakan bentuk dalam penerapan pembelajaran P5 di sekolah tersebut.
Kepala SMKN 4 Rejang Lebong Firnando, S.Pd, MM mengatakan kegiatan inovasi ini baru saja dilaksanakan sebulan lalu. Namun berkat keseriusan siswa, kotoran hewan dan limbah rumah tangga bisa diinovasikan menjadi biogas dan pupuk organik.
"Alhamdulillah, meski belum lama melakukan inovasi tersebut, para siswa kita sudah bisa menginovasikan hal yang bisa berguna untuk masyarakat, terutama untuk warga sekolah," ujar Firnando.
Melalui inovasi yang dilakukan para siswanya itu, SMKN 4 Rejang Lebong berhasil mendapatkan juara 3 pada lomba gelar inovasi Akrel tahun 2024, yang bertemakan "Bangkitkan semangat inovasi produk dan teknologi bidang pertanian, Peternakan dan perikanan menuju Indonesia emas 2045" yang digelar beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:22 Perusahaan Ikuti Job Fair SMKN 1 Rejang Lebong
"Saya patut berbangga terhadap para siswa SMKN 4 Rejang Lebong. Belum lama ini mereka sudah bisa mengharumkan nama sekolah, melalui inovasi yang dilakukan. Apalagi dalam lomba inovasi itu diikuti oleh universitas dan perguruan tinggi yang ada di Bengkulu dan Provinsi Lampung. Dan kita satu-satunya peserta yang berasal dari tingkat SMK," singkatnya.
Sekedar informasi, jumlah peserta finalis sebanyak 39 peserta dengan dua kategori teknologi dan produk. Dari 39 peserta finalis diikuti oleh 31 peserta lomba dimana 25 hadir secara luring di kampus AKREL Simpang Nangka dan 6 hadir secara daring melalui zoom.
SMKN 4 Rejang Lebong merupakan satu-satunya peserta pelajar, karena peserta lainnya dari mahasiswa dan masyarakat umum, seperti Politeknik Negeri Lampung, Akrel, Universitas prof. Dr Hazairin, SH, politeknik Raflesia Rejang Lebong, Dinas perdagangan koperasi UKM dan perindustrian Kabupaten Rejang Lebong, dan lainnya.