Radarkoran.com - Tidak dapat dipungkiri bahwa bulan ramadan sangat dinantikan umat Islam, karena memiliki banyak keutamaan. Selain itu bulan ramadan disebut juga bulan penuh keberkahan. Dalam buku Ramadan Penuh Karya oleh Asep Maulana Rohimat disampaikan mengenai keistimewaan bulan ramadan.
Selain itu sebagaimana dijelaskan dalam banyak nash, baik Al-qur'an serta hadits, beberapa keistimewaan yang melekat pada bulan ramadan yakni menjadi nama lain dari bulan itu sendiri.
Dilansir Radarkoran.com, bulan ramadan disebut bulan kasih sayang (rahmat), bulan pengampunan (maghfirah), bulan penuh keberkahan (barakah), bulan kemenangan (falah), bulan pembelajaran (tarbiyah), dan bulan setiap ibadah dilipatgandakan pahalanya.
Dari buku Nasehat-nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat) disebutkan, Allah SWT menurunkan wahyu pertama di bulan ramadan, sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya : "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al Baqarah: 185)
Pada bulan Ramadan, Al-Qur'an secara keseluruhan diturunkan ke langit dunia (langit pertama) di Baitul 'Izzah (rumah yang penuh kemuliaan), dari lauhul mahfudz (lembaran yang terjaga) yang berada di sisi Allah SWT.
BACA JUGA:apan Puasa Ramadan 2025 dan Lebaran Idul Fitri? Ini Penjelasannya
Selanjutnya, Al-Qur'an diturunkan dari Baitul 'Izzah di langit dunia secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW dengan melalui perantara malaikat Jibril. Tidak hanya itu saja, disebutkan pula bahwa pada bulan Ramadan merupakan bulan pengampunan, karena Allah SWT memberikan ampunan kepada hambanya yang senang menyambut datangnya bulan ramadan.
Dikatakan, ramadan adalah bulan penuh rahmat, karena Allah SWT memberikan banyak kenikmatan kepada kita. Bulan Ramadan disebut juga bulan yang penuh keberkahan (syahrul mubaarok), sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Yang artinya: "Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami')
Selain itu, bulan ini juga disebut dengan bulan mulia karena bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Madrasah Ruhaniah, bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan penuh keberkahan karena setiap amal yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Satu nilai fardhu di bulan Ramadhan dihargai sama dengan 70 fardhu di bulan yang lain. Membaca satu ayat di Al-Qur'an di bulan Ramadhan sama halnya dengan mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan yang lain. Bahkan, seandainya orang itu hanya tidur di bulan ini, tidurnya juga dihitung sebagai ibadah.
Begitu halnya dengan dosa. Dikatakan, dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan siksaannya dengan beberapa kali dosa yang dilakukan di bulan-bulan yang lain. Bahkan, bisa saja ketika sedang berpuasa namun tidak dapat mengendalikan dirinya dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT maka bisa kehilangan semua pahala dan keberkahan dari-nya.