KEPAHIANG RK - Pascadibuka secara resmi oleh Wakil bupati (Wabup) Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP, hingga saat ini kegiatan Umbung Kutei masih berlangsung dan berakhir, Sabtu (17/11).
Festival Umbung Kutei Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sengaja dilaksanakan, melestarikan budaya lokal. Karena dalam kegiatan Umbung Kutei mulai dari prosesi penyambutan sang raja hingga menampilkan makanan kesenian dan makanan khas Kabupaten Kepahiang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.PT, MM Jum'at (17/11) menyampaikan, Umbung Kutei merupakan kegiatan dalam rangka melestarikan nilai-nilai adat budaya terutama dari suku rejang yang merupakan suku mayoritas di Kepahiang.
Umbung Kutei juga memiliki nilai - nilai persatuan dari marga dalam suku rejang berupa marga bermani dan marga merigi.
"Denga banyaknya manfaat dari kegiatan Umbung Kutei ini, sehingga akan dijadikan agenda tahunan Kabupaten Kepahiang," kata Nining.
BACA JUGA:Festival Umbung Kutei Lestarikan Budaya Lokal Kabupaten Kepahiang
Menurutnya, dalam kegiatan Umbung Kutei, bukan hanya menampilkan budaya khas Kabupaten Kepahiang saja tapi juga menampilkan sejumlah makanan khas Kabupaten Kepahiang. Kegiatan yang dilaksanakan juga meningkatkan ekonomi masyarakat, karena kuliner atau makanan khas Kabupaten Kepahiang diperjual - belikan.
"Ada pelestarian budaya Kabupaten Kepahiang, ada juga perputaran ekonomi di Kabupaten Kepahiang. Dengan itupula memberikan dampak positif baik dari sisi pengetahuan maupun dari sisi ekonomi, sehingga kita jadikan agenda tahunan dan di tahun 2023 ini juga yang kedua kalinya," sampai Nining.