Artefak Kuno Ini Ditemukan, Jadi Bukti Bahwa Nenek Moyang Kita 'Seorang Pelaut'

Sabtu 01 Mar 2025 - 16:30 WIB
Reporter : Jimmy Mahendra
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com - Penemuan sejumlah alat-alat kuno di Filipina, Indonesia, dan Timor Leste telah memberikan tantangan signifikan terhadap pemahaman kita mengenai penyebaran teknologi maritim di Asia Tenggara prasejarah. Bukti arkeologis yang ditemukan menunjukkan bahwa manusia di wilayah ini memiliki kemampuan navigasi dan pelayaran yang jauh lebih maju dan lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.

Temuan ini meliputi alat-alat batu yang menunjukkan bekas pemrosesan tanaman, tulang ikan laut dalam, dan artefak-artefak lain yang menunjukkan kemampuan pelayaran jarak jauh. Alat-alat kuno ini ditemukan di Filipina, Indonesia, dan Timor Leste dalam beberapa dekade terakhir, meskipun artefaknya berasal dari puluhan ribu tahun lalu. Mengapa temuan ini penting? Karena menantang teori-teori yang ada tentang penyebaran teknologi maritim. Dengan menunjukkan bahwa teknologi maritim di Asia Tenggara jauh lebih maju dan lebih tua dari yang diperkirakan. Lebih maju dari bangsa Eropa dan Afrika.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan detail yang menguatkan hipotesis tersebut. Alat-alat batu yang ditemukan menunjukkan bekas pemrosesan tanaman, mengindikasikan pembuatan tali serat – suatu teknologi krusial dalam pembuatan perahu dan alat tangkap ikan. 

"Analisis mikroskopis pada alat-alat batu dari situs-situs di Filipina, Indonesia, dan Timor Leste mendukung kesimpulan ini," ujar seorang ahli arkeologi.

Kemajuan Teknologi Maritim di Asia Tenggara Prasejarah

BACA JUGA:Kades dan Emak-emak Desa Pekalongan Kepahiang Bersihkan Halaman Masjid

Penemuan tulang ikan laut dalam, seperti tuna dan hiu, di Mindoro (Filipina) dan Timor Leste, memberikan bukti kuat mengenai kemampuan navigasi manusia prasejarah. Keberadaan alat pancing purba semakin memperkuat bukti ini. Hal ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya mengandalkan hanyutan pasif di rakit sederhana, melainkan mampu melakukan pelayaran terencana dan jarak jauh, menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang pola migrasi ikan.

Di Timor Leste, penemuan ribuan artefak batu dan tulang binatang di gua Laili memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kehidupan manusia purba sekitar 44.000 tahun yang lalu. Keberadaan mereka di pulau tersebut membuktikan kemampuan pelayaran yang memadai untuk mencapai lokasi terpencil tersebut dan kemampuan adaptasi serta bertahan hidup di lingkungan kepulauan yang menantang.

Meskipun tidak secara langsung terkait dengan temuan di Filipina dan Timor Leste, lukisan gua babi rusa berusia sekitar 45.500 tahun di Sulawesi, Indonesia, memberikan konteks yang lebih luas. Lukisan ini menunjukkan adanya peradaban manusia purba yang kaya akan budaya dan teknologi di wilayah yang sama, mendukung hipotesis kemampuan maritim yang sudah maju di masa lalu. 

Kategori :