Penyakit Tumbuh

Selasa 04 Mar 2025 - 17:16 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Oleh: Dahlan Iskan

 

BEGITU banyak bangunan mangkrak di berbagai kota di Ethiopia. Mencolok. Sangat menggoda pikiran: apa penyebabnya.

Tentu tidak hanya karena perang. Kalau yang mangkrak hanya di kota terbesar kedua, Makelle, itu bisa jadi karena perang. Tapi tidak ada perang di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Juga tidak ada perang di Arba Minch --kota di bagian selatan negara itu. Bangunan mangkrak di mana-mana.

Setelah dari Tigray, negara bagian paling utara, saya memang terbang ke Arba Minch. Di selatan. Juga satu jam penerbangan dari Addis Ababa. Di sini pun banyak struktur bangunan mangkrak.

Tentu jauh lebih banyak bangunan yang tidak mangkrak. Gedung-gedung baru bermunculan. Belum setinggi bangunan-bangunan di Jakarta, tapi kian tinggi. Addis Ababa cantik gemerlap. Bangunan dan taman baru mendominasi kota.

Pun di kota Makelle. Saya menginap di hotel baru bintang empat. Punya kolam indoor yang besar. Sebelah-sebelahnya juga gedung baru. Sebelahnya lagi mangkrak. Ada tiga yang mangkrak. Begitulah. Di Makelle perbandingan yang baru dan yang mangkrak 20-1. Cukup terlihat. Mengganggu pikiran.

Di Addis Ababa perbandingan itu lebih kecil: 40-1. Tapi juga mengganggu mata. Apalagi ada yang dibungkus plastik. Bungkusnya itu pun sudah dibungkus debu.

Inflasi!

Itulah jawaban yang paling utama.

Pertumbuhan ekonomi Ethiopia memang fantastis: di atas 7 persen. Tiap tahun. Rata-rata. Dalam 10 tahun terakhir. Ekonomi begitu booming. Semangat membangun menyala-nyala. Investor utamanya dari Tiongkok, Turki, UEA, Arab Saudi.

Geliat ekonomi yang begitu gegap gempita punya ikutan ''anak haram''-nya sendiri: inflasi.

Inflasi di Ethiopia gila-gilaan.

BACA JUGA:Pertamax Oplos

Pemerintah rupanya gagal memerangi inflasi –meski berhasil memacu pertumbuhan. Tumbuh tinggi dengan inflasi rendah sulit terjadi di Ethiopia. Salah satunya akibat perang. Tiga tahun lalu pun masih ada perang. Di Tigray, provinsi paling utara.

Kategori :

Terkait

Selasa 04 Mar 2025 - 17:16 WIB

Penyakit Tumbuh

Senin 03 Mar 2025 - 17:09 WIB

Pertamax Oplos

Minggu 02 Mar 2025 - 16:18 WIB

Doa Sritex

Sabtu 01 Mar 2025 - 16:36 WIB

Al Diplomat

Jumat 28 Feb 2025 - 16:53 WIB

Oplosan Blending