BENGKULU RK - Balai Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu mengambil langkah cepat dalam menangani ruas jalan nasional Bengkulu-Kepahiang yang amblas di KM 44,5, tepatnya di kawasan Liku 9 Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, yang terjadi pada Jumat dini hari, 12 Januari 2024.
Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satker P2JN) BPJN Bengkulu, Suwarno, ST mengatakan, beberapa langkah strategis akan diambil dalam upaya melakukan percepatan penanganan ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat amblas dan longsor tersebut.
Pertama, dilakukan langkah cepat/darurat untuk mengatasi agar lalu lintas kendaraan tidak terhambat dengan melakukan pelebaran pada bahu jalan agar dapat dilintasi.
"Langkah darurat ini pada sisi kanan jalan (Dari Kepahiang, red) kita buka sedikit, paling tidak untuk lewat satu arah lalu lintas kendaraan. Nanti, kita buat sistem lalu lintas buka tutup," terangnya, Minggu 14 Januari 2024.
Pembukaan bahu jalan ini sudah dimulai sejak Sabtu 13 Januari 2024 sekitar pukul 16:45 WIB hingga 21:00 WIB, serta dilanjutkan kembali pada Minggu 14 Januari 2024 sekira pukul 10:00 WIB hingga pukul 12:00 WIB. Selama periode pembukaan bahu jalan maka lalu lintas sementara waktu diberhentikan total pada ruas jalan ini.
Selain langkah darurat, Suwarno menyebut pihaknya juga melaksanakan penanganan semi permanen dengan mempersiapkan bronjong atau penahan tebing, guna menahan lereng sementara waktu agar tidak terjadi amblas atau longsor susulan.
"Untuk semi permanen ini kami siapkan bronjong, paling tidak untuk 7 hari (Menahan agar tidak longsor) jika hujan sepanjang hari, kalau tidak hujan setiap hari, bisa lebih," paparnya.
Terakhir langkah strategis yang akan dilakukan BPJN, melakukan pengerjaan permanen terhadap ruas jalan yang mengalami kerusakan. Untuk pengerjaan permanen, paling cepat memerlukan waktu hingga 4 bulan pengerjaan. "Pengerjaannya kami usahakan pada tahun ini juga," kata Suwarno.
Lebih jauh diungkapkan, BPJN Bengkulu sudah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 30 miliar lebih, untuk menangani ruas jalan nasional Bengkulu hingga Kabupaten Rejang Lebong, berbatasan dengan Sumatera Selatan (Sumsel).
"Dari Simpang Nakau sampai batas Sumsel, itu lebih dari 14 titik yang harus kami jaga. Tapi kebetulan, beberapa titik masih bisa ditoleransi kerusakannya. Dan titik-titik baru darurat itu akan kami kejar dan dahulukan," jelas Suwarno.
BACA JUGA:Jalan Liku 9 Amblas, Kendaraan Roda 6 Jangan Lewat Dulu
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu sebelumnya juga sudah mengambil langkah cepat dalam menangani kerusakan jalan di liku 9 Taba Penanjung tepatnya di KM 44,5. Dari hasil rapat cepat tanggap darurat, dalam rangka penanganan jalan amblas bersama stakeholder terkait di Balai Raya Semarak Bengkulu pada Sabtu 13 Januari 2024, sudah diambil beberapa kebijakan percepatan penanganan, seperti menyiapkan SDM untuk pembangunan semi permanen 1.500 bronjong di sekitar jalan amblas tersebut, yang akan dimulai Minggu pagi (14 Januari 2024).
"Sumber daya sudah disiapkan untuk pembangunan semi permanen dengan dipasang sekitar 1.500 buah bronjong, kemudian pembukaan badan jalan baru," kata Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga akan mengajukan izin pinjam kawasan hutan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI untuk wacana rehab rekon secara permanen kawasan jalan yang amblas tersebut.
"Ya alam waktu bersamaan, kita juga mengajukan kepada KLHK pinjam pakai kawasan, sekaligus penyusunan perencanaan rehab rekon secara permanen. Itu yang akan kita lakukan. Untuk sementara waktu, selama pengerjaan, kami minta pengguna jalan bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada," demikian Gubernur Rohidin.