Nama Labuhan Jambu masih begitu asing di telinga kita. Seluruh anak-cucu-menantu saya pun belum ada yang pernah mendengar nama Labuhan Jambu. Pun Azrul yang sudah beberapa kali menyusuri sepanjang pulau Sumbawa untuk bersepeda.
"Tuh di sana. Itulah Labuhan Jambu," kata saya saat speed boat kami membelah laut menuju Pulau Moyo.
Di Inggris sampai ada promosi yang dibuat perusahaan wisata di sana. "Amazing Sumbawa" judulnya. Melihat iklan itu orang Sumbawa sendiri akan kagum –kampungnya jadi bahan promosi di Inggris.
Biaya tur ke tengah laut itu dipromosikan Rp 2,5 juta/orang. Itu sudah termasuk makan pagi simple: roti. Juga termasuk perahu ke tengah laut.
Perahu berangkat dari dermaga Labuhan Jambu pukul 05.00. Satu jam kemudian sudah sampai di tengah laut.
Anda diterjunkan ke laut. Anda akan berenang-renang bersama whale shark. Sepuas Anda. Begitu banyak whale shark di teluk itu.
Sarapan roti disediakan di perahu. Setelah berenang Anda bisa sarapan. Lalu berenang lagi.
Setelah dua jam bercengkerama dengan ikan paus Anda akan diantar kembali ke dermaga Labuhan Jambu.
Speed boat kami pun sudah sampai ke dermaga di Pulau Moyo. Kami hanya bisa melihat Labuhan Jambu dari foto-foto dan video yang dikirim Clarissa.
Waini untuk ke Labuhan Bajo bisa mampir Labuhan Jambu. Kalau Anda mau. Lihatlah sendiri video yang menyertai artikel ini.
Lupakan sejenak Donald Trump. Ekspor karet, garmen, dan mebel kita ke Amerika memang memang menghadapi masalah.
Mengurus tempat wisata baru yang khusus untuk orang asing juga bisa mendatangkan devisa.(Dahlan Iskan)