Oleh: Dahlan Iskan
Utang harus dibayar –kalau ingat. Saya pun lupa kalau pernah ''umuk'' akan bisa menulis soal anak sopir yang kini kuliah di Rizhao, Tiongkok. Untung ada perusuh yang jadi debt collector.
Hampir saja saya tidak bisa membayar utang itu. Saya sudah telanjur meninggalkan Rizhao. Sudah ke mana-mana. Ke Qingdao, ke Beijing, ke Huhehaode, ke Beijing lagi, dan sekarang ke kota kecil yang saya pun belum pernah ke sini: Datong. Ini di provinsi Shanxi –yang punya tiga tempat wisata kelas Bintang Lima.
Saya tidak untuk berwisata ke Datong –meskipun mampir juga ke sana. Saya untuk ke suatu tempat yang sudah lama saya inginkan, tapi tidak mudah kesampaian. Kelak Anda akan tahu objek apa itu.
Dari Datong saya mencari nomor telepon anak sopir dari Muncar, Banyuwangi itu. Anda sudah tahu namanyi: Della Rizkyana Okvitaria. Panggilannyi: Della.
Nama Mandarinnyi: ???.
Saya pun minta tolong Della untuk membayarkan utang saya. Sekalian saya ingin tahu apakah Della pandai menulis.
Saya tahu, saat di SMK Telkom, Malang, nilai terbaiknyi selalu matematika. Tapi siapa tahu dia juga pintar menulis. Della mau.
"Untuk menulis di Disway ada ketentuan apa saja?" tanya Della.
"Bebas. Apa pun yang melintas di kepala Anda langsung Anda tulis," jawab saya.
Della yang kini kuliah di bidang e-commerce di Rizhao, menyanggupi untuk menuliskan ceritanyi.
"Kapan tulisan harus saya kirim?” tanya Della.
"Kalau bisa dalam satu hari, paling lambat dua hari".
"??," kata Della.