Embun Diktator

Rabu 21 May 2025 - 17:18 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Oleh: Dahlan Iskan

 

Diktator sudah menemukan jalan keluar untuk mengatasi kelemahannya. Ada yang belum. Berarti demokrasi juga harus bisa menemukan cara mengatasi kelemahannya. Ada yang sudah.

Kesimpulan itu datang dari dialog santai para mahasiswa Indonesia di kota kecil Rizhao, Shandong.

Di kota sekecil Rizhao pun sudah ada 20 mahasiswa dari Indonesia. Termasuk Della si gadis embun anak seorang sopir dari Muncar, Banyuwangi.

Kami ngobrol serius di atas pasir –usai menikmati matahari terbit dari dalam air. Pantai ini memang terkenal sebagai tempat terbaik melihat matahari terbit. Rizhao berada dua jam lewat jalan tol dari kota Qingdao –yang terkenal dengan produksi birnya itu.

Pancingan awalnya datang dari dokter ahli jantung, dr Jagaddhito Probokusumo, yang ikut dalam dialog itu. Dokter Dhito lagi memperdalam ilmu jantung di RS Pusat Jantung di Rizhao. Satu tahun. Sampai November depan.

"Mengapa Tiongkok bisa maju dengan cepat, bisa membuat kota begini bersih tertata, sampai pun kota sekecil Rizhao. Apakah karena pakai cara diktator?"

Tentu harus diakui memang begitu. Tapi diktator saja tidak cukup. Diktator memiliki sisi kelemahannya yang fatal: semena-mena.

Memang akan lebih baik kalau bisa mencari diktator yang baik hati. Tapi Anda sudah tahu: tidak gampang mencari seorang diktator yang baik hati. Singapura beruntung dapat sosok itu: Lee Kuan Yew.

Tiongkok tidak bertumpu pada figur. Pakai sistem. Sistem itu berhasil mengatasi sisi lemah kediktatoran. Caranya: lewat partai. Yakni Partai Komunis Tiongkok. Bukan diktator perorangan.

Di Tiongkok penyakit semena-mena dari kediktatoran diatasi lewat sistem yang ada di dalam partai.

Meski sekjen partai tetap dominan tapi tidak boleh mengabaikan politbiro. Dulu, politbiro itu beranggotakan sembilan orang. Tidak mudah bersepakat sembilan orang. Lalu, disederhanakan menjadi tujuh orang. Belakangan ada ide akan disederhanakan lagi menjadi lima orang.

Lalu ada disiplin partai yang dijaga ketat. Dibuatlah agar tidak mudah untuk menjadi anggota partai.

Jumlah anggota partai dibatasi hanya boleh lima persen dari jumlah penduduk. Waini, anggota partai komunis Tiongkok ''hanya'' 75 juta orang –dari total penduduk 1,3 miliar.

Kategori :

Terkait

Rabu 21 May 2025 - 17:18 WIB

Embun Diktator

Selasa 20 May 2025 - 18:02 WIB

Ganbai Ganbai

Senin 19 May 2025 - 17:23 WIB

Ariono Taufiq

Minggu 18 May 2025 - 18:41 WIB

Bambu Lentur

Sabtu 17 May 2025 - 16:58 WIB

Sehat Rakus