Dianggap Produk Gagal, Yamaha Lexam Bebek Matic yang jadi Barang Langka

Rabu 02 Jul 2025 - 09:56 WIB
Reporter : Aditiya R R
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com- Munculnya motor betik atau bebek matik di tahun 2011 milik Yamaha ini bisa dibilang pertaruhan. Seperti yang sudah kamu ketahui, di Indonesia orang-orang banyak yang mengendarai antara motor bebek atau motor matik original (tulen). Hal baru ini merupakan sebuah inovasi baru dari Yamaha yang coba ditawarkan kepada masyarakat luas. Harapan Yamaha adalah untuk menjadi pioneer konsep bebek matik jika nantinya bisa menjadi trend baru di Indonesia.

Harga Yamaha Lexam matic rilis pertama kali adalah sekitar 16,5 juta rupiah. Target pasar yang masih terbilang baru, Yamaha berharap pada rasa penasaran yang dimiliki oleh masyarakat di Indonesia sehingga akan mencoba untuk mengendarai Yamaha Lexam. Kelebihan Yamaha Lexam ini terletak pada teknologi yang dipakai yaitu YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission) yang membuat mesin lebih awet dan minim getaran. 

Tidak hanya sampai disitu saja, Lexam yang menggunakan v-belt tipe racing dengan ukuran lebih pendek ini akan meningkatkan akselerasinya ketika di jalanan. Didukung pula dengan ground clearance tinggi ditambah wheel base yang Panjang membuat pengendara tidak mengalami kelelahan berkendara jarak jauh sehingga terkesan elegan dan lebih nyaman di jalanan.

Harga Yamaha Lexam 2011 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kompetitornya tidak membuat Yamaha pesimis. Hal ini karena segmentasi yang disasar oleh produsen Yamaha memang untuk kalangan menengah keatas. Dengan teknologi yang dipasang di Lexam membuat Yamaha yakin motor betik ini mampu berkompetisi di pasaran.

BACA JUGA: Alasan Motor Matic Yamaha Fazzio Menjadi Favorit Anak Muda

BACA JUGA:Yamaha Fino 125: Motor Stylish dengan Efisiensi Bahan Bakar

Yamaha Lexam 2012 mulai banyak ditemui di jalanan. Memanfaatkan rasa penasaran yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia akan sesuatu hal yang baru, menjadikan strategi Yamaha tepat sasaran. Pada awal kemunculannya, Yamaha menargetkan penjualan pada kisaran 1500 sampai 2000 unit untuk setiap bulannya.

Kini, selang 11 tahun dari masa launchingnya, keberadaan Lexam mulai langka di jalanan. Kemajuan teknologi yang semakin dinamis, membuat banyak sekali motor-motor baru dengan fitur lebih canggih dikeluarkan oleh pabrikan Yamaha. Jika melihat di situs jual beli online motor, harga Yamaha Lexam bekas di sekitar 5 juta sampai 8 juta tergantung kondisi motornya.

Jika kamu perhatikan, Lexam tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan motor bebek lainnya. Namun demikian, kick starter Yamaha Lexam diletakkan di sisi kiri seperti motor matik pada umumnya. Hadir dengan mesin 113,7 cc, motor ini mampu menghasilkan tenaga 8,7 tk dan torsi sebanyak 8,73 Nm. Teknologi YCAT dan sistem transmisi continuously variable transmission (CTV) tipe v-belt serta menggunakan chain drive membuat kemampuan Lexam di jalanan akan semakin garang.

Dari sisi desain motor, tampilan Yamaha Lexam tergolong cantik dan elegan. DNA body mirip dengan tampilan saudara sesame produk Yamaha yaitu Jupiter MX. Lampu motor yang modern dengan konsep rear lamp design berbentuk melintang atau horizontal, menambah tampilannya menjadi lebih premium dibandingkan dengan motor sekelasnya.

Fitur lain dari Yamaha Lexam yang perlu kamu ketahui adalah dilengkapi dengan shutter magnet key dan brake lock, sehingga keamanan dari motor pun terjaga, parking safety purposes. Mengusung tema “Live The Different” Lexam memang tipe motor yang berbeda pada lazimnya yaitu menggabungkan bebek dan matik. Berbeda tampilan motornya, berbeda teknologinya, dan berbeda pula sensasi berkendaranya.

Yamaha Lexam yang sempat menghiasi jalanan di Indonesia memang membuat sebuah perbedaan yang mencolok. Menggabungkan teknologi dua tipe motor yang berbeda, bebek dan matik, menjadikan motor ini memiliki kesan tersendiri di hati para pecinta otomotif. Sebuah langkah terobosan yang berani diambil oleh Yamaha, dan terbukti di era awal kemunculannya, Yamaha Lexam sempat mencuri perhatian banyak mata masyarakat di Indonesia.

Kategori :