Radarkepahiang.bacakoran.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu saat ini kian mematangkan rencana pembangunan Diorama Fatmawati Soekarno di Bengkulu.
Disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, saat ini rencana pembangunan diorama Fatmawati yang merupakan ibu negara pertama Republik Indonesia (RI) tersebut mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Apalagi rencana pembangunan diorama Fatmawati Soekarno tersebut, sudah menemui gambaran atau skema.
"Tentang kelanjutan rencana pembangunan diorama Fatmawati Soekarno terus ber progres. Kemarin pada akhir tahun 2023 lalu, saya ditugaskan langsung Pak Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah untuk mengunjungi diorama milik Institut Pertanian Bogor (IPB)," ungkap Meri Sasdi, Senin 5 Februari 2024.
Dalam kesempatan kunjungan ke IPB tersebut, Meri Sasdi mengatakan jika pihaknya telah mendapatkan gambaran diorama internasional. Dari gambaran tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam rencana penyusunan Diorama Fatmawati Soekarno di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:DPK Provinsi Bengkulu Terus Dorong Peningkatan Literasi Masyarakat
"Kami sudah dapat gambaran dan menargetkan Bengkulu memiliki Diorama juga. Untuk namanya nanti bisa Diorama Fatmawati atau Diorama Bengkulu Internasional yang isinya merupakan tentang sejarah Bengkulu, dan pembangunan sebagaimana dalam aturan pembangunan diorama," kata Meri Sasdi.
Lebih jauh, terkait dengan skema pembangunan Diorama Fatmawati Soekarno, Meri Sasdi menyebut akan mengacu pada aturan pembangunan Diorama Internasional yang telah diterapkan IPB. Hanya saja dalam proses pembangunannya nanti, masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pak Gubernur Rohidin Mersyah.
"Kita masih menunggu petunjuk pak gubernur. Misal seperti dari lokasi yang cocok dan kebutuhan lainnya," sampainya.
FATMAWATI : Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd sebut rencana pembangunan diorama Fatmawati terus berproses--GATOT/RK
Ditambahkan Meri Sasdi, jika beberapa kebutuhan seperti lokasi sudah ditemukan, maka sebelum ditetapkan terlebih dahulu dilakuka pengkajian. Terutama terkait kebutuhan angnggaran yang dada.
BACA JUGA:Sekolah Ditekankan Persiapkan Akreditasi Perpustakaan
"Hingga saat ini terus dikaji oleh tim. Dan terkait dengan kebutuhan anggaran, nanti menjadi kewenangan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) yang menyusun. Meskipun demikian kita berupaya agar kebutuhan-kebutuhan itu diakomodir," papar Meri Sasdi.
Lebih lanjut dikatakan Meri Sasdi, rencana pembangunan Diorama Fatmawati Soekarno, pertama kali muncul dalam seminar nasional pada bulan September lalu di Hotel Pasir Putih Pantai Panjang Bengkulu yang membahas tentang kelanjutan proses Bengkulu dan Indonesia. Dan dalam seminar itu tercetus niat untuk mendirikan diorama Internasional Fatmawati Soekarno.
Meri Sasdi berharap melalui Diorama Fatmawati Soekarno ini nanti tidak hanya menjadi suatu simbol kebudayaan dan sejarah Bengkulu, Tapi juga sebagai pusat literasi masyarakat luas dan salah satu sumber kemajuan daerah.
"Melalui pembangunan diorama ini diharapkan dapat mengangkat citra Bengkulu sebagai destinasi pariwisata budaya yang unik dan menarik bagi wisatawan," tutup Meri Sasdi. (gju/pariwara)