Drama Jokowi mengalahkan Megawati di Pilpres 2024 akan dicatat sebagai peristiwa politik terbesar. Ternyata hanya orang PDI-Perjuangan yang bisa mengalahkan PDI-Perjuangan.
BACA JUGA:Pertama Coblos
Di lain pihak belum tentu juga Jokowi mau menjadi ketua umum PDI-Perjuangan. Anak keduanya, Kaesang Pangarep, telanjur menjadi ketua umum PSI. Masak ayah menyaingi partai yang dipimpin anaknya. Kecuali sang anak mundur dengan alasan gagal membawa partai masuk parlemen.
Suara PSI sebenarnya naik drastis. Hampir dua kali lipat sayangnya dari 1,4 persen.
Saya lihat caleg-caleg PSI kurang punya daya tarik pribadi. Kalau pun orang mau mencoblos PSI mereka tidak tahu mau pilih siapa.
PSI jelas salah dalam strategi menyusun daftar calon. Kaesang tidak sempat mengubah: tidak ada waktu lagi.
Kini kian jelas bahwa caleg-lah yang membuat suara partai naik. Caleg-lah yang sebenarnya bekerja. Bukan mesin partai. Caleg memang bekerja untuk diri mereka sendiri tapi partai dapat dampaknya.
Bukti itu kian meneguhkan bahwa interest pribadi lebih menentukan dari interest partai.
Membela partai dapat apa. Membela diri sendiri dapat kursi. (Dahlan Iskan)