Radarkepahiang.bacakoran.co - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mengimbau agar seluruh pemerintah di Provinsi Bengkulu untuk segera mempercepat pemanfaatan anggaran dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2024. Pasalnya hingga awal bulan Maret ini realisasi DAK fisik masih nol atau belum ada realisasi.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Ansy Prasetya mengharapkan agar pemerintah daerah melalui OPD terkait dapat segera berkontrak untuk paket pengerjaan fisik yang bersumber dari DAK fisik pada bulan Maret ini. Sehingga bisa segera diajukan uang muka untuk pengerjaan paket yang ada.
"Ini dilakukan agar termonitor realisasi keuangannya. Dan kita harapkan realisasi pekerjaannya juga," kata Bayu.
Ia menambahkan, pertengahan Maret 2024 ini seharusnya paket pengerjaan yang bersumber dari DAK fisik sudah berkontrak. Sehingga, apabila pagu anggaran berkontrak masih ada sisanya, masih bisa diusahakan izin untuk dioptimalkan penggunaannya.
BACA JUGA:Jadi Komoditas Unggulan Bengkulu, Jutaan Ton Batu Bara Diekspor Sepanjang 2023
"Batas akhir DAK fisik ini pada 21 Juni 2024 untuk semuanya. Jika tidak maka akan dialihkan untuk yang lainnya (hangus,red)," singkat Bayu.
Sementara itu, menyikapi hal ini, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah, MMA menyebut saat ini seluruh OPD sudah melakukan percepatan realisasi penyaluran DAK fisik. Hanya saja memang membutuhkan proses cukup panjang dalam realisasi seperti proses lelang dan sebagainya, membuat penyaluran DAK tersebut tidak bisa dilakukan secara cepat.
"Sampai saat ini masih ada beberapa OPD yang proses lelang, mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini sudah bisa terealisasi," sampai Gubernur.
Walaupun demikian, Gubernur Rohidin sekali lagi mengingatkan kepada seluruh jajaran OPD yang ada dilingkungan Pemprov Bengkulu agar mempercepat proses realisasi anggaran dan proses lelang yang ada.
BACA JUGA:Dewan Minta Pemprov Fokus Pengembangan SDM
"Kita ingatkan kembali OPD untuk segera memproses. Rata-rata proses pengadaan," singkat Rohidin.