Radarkepahiang.bacakoran.co - Pascarampungnya pelaksanaan pesta demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024, semua Partai Politik (Parpol) saat ini kembali menyusun strategi dan peta politiknya dalam menghadapi Pilkada 2024. Baik itu di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota yang digelar serentak pada tanggal 27 November 2024.
Seperti halnya yang dilakukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Bengkulu, yang saat ini mulai mempersiapkan strategi untuk mengusung calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024.
Disampaikan Ketua DPW PKB Bengkulu, H. Zainal, S.Sos, M.Si, walaupun dalam Pileg yang telah dilaksanakan PKB Bengkulu hanya mendapatkan 3 kursi DPRD Provinsi, namun pihaknya yakin dapat menjadi kuda hitam. Hal ini lantaran PKB saat ini memiliki jumlah kursi yang dipertimbangkan untuk mengusung bakal calon kepala daerah.
"PKB mendapatkan 3 kursi, kita tahu jumlah tersebut cukup dipertimbangkan dalam peta koalisi, apabila ada partai yang memiliki kandidat namun kekurangan kursi," kata Zainal.
BACA JUGA:Nama Gubernur Rohidin Mersyah Dicatut di Akun FB, Diskominfotik Imbau Masyarakat Jangan Tertipu
Ia menyebutkan, PKB sudah ada peraturan yang mengatur untuk melakukan pengusungan calon kepala dan wakil kepala daerah. Namun secara perintah pengusungan belum ada.
"Kalau arahan dari DPP, untuk yang diusung itu diutamakan dari kader. Dan andaikan kader dari yang lain maka dikombinasikan. Yang jelas PKB siap berkoalisi kemanapun," sampainya.
Selain itu, Zainal menyebut jika DPP juga menghimbau kepada daerah atau kader yang belum mendapatkan kursi legislatif agar dapat menjadi pengusung bakal calon kepala daerah.
"Mereka berharap bukan pendukung, tapi pengusung. Itu harapan dari pada DPP. Dan kita komitmen akan hal itu," imbuhnya.
Sementara itu, dalam peta koalisi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, salah satunya bakal calon yang akan diusung. Dalam hal ini, PKB sangat memperhatikan akan kapasitas tokoh yang akan diusung, baik dari segi kapasitas jejaring, keilmuan hingga kemampuan finansial.
Dari segi kapasitas, PKB akan melihat visi misi yang dimiliki calon yang akan diusung, apakah memiliki visi misi yang selaras atau sebaliknya. Sehingga nantinya saat kontestasi Pilkada tuntas tidak menjadi beban moral yang diterima.
"Misal, adaikan calon yang kita usung menang, secara tanggungjawab moral kan besar ketikan pasangan calon menyimpang dari visi misi. Untuk kepala daerah pasti mengatakan akan siap membangun daerah, namun dalam membangun daerah itu sesuai dengan kemampuan atau tidak, itu yang perlu kita evaluasi," tutur Zainal.
BACA JUGA:Soal Pilkada Kepahiang, Begini Tanggapan Edwar Samsi
Kemudian hal yang diperhatikan PKB yakni calon yang mematuhi kriteria untuk meraih kemenangan.
"Tentunya kita menginginkan kemenangan, jadi calon harus mencukupi kriteria. Popularitas sudah ada, elektabilitas tinggi hingga memiliki dukungan finansial," sampainya.