OLEH : H. SIBUAN, S.Ag. M.H.I, PENYULUH AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KEPAHIANG
Hadirin rahimakumullah,
Pada hari Jumat di akhir bulan suci Ramadhan ini, khatib senantiasa selalu mengingatkan kepada jamaah Jumat sekalian, khusunya kepada diri khatib pribadi, untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah swt, yakni dengan sekuat tenaga menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan bertakwa kita akan menjadi hamba yang mulia di sisi Allah swt.
Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183 yang menegaskan tentang tujuan disyariatkannya ibadah puasa itu sendiri, yakni agar menjadi hamba yang bertakwa:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al-Baqarah: 183).
Hadirin rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji milik Allah swt, Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi Hidayah, kepada-Nya lah kita meminta petunjuk dan pertolongan, meminta kekuatan iman dan Islam, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu Ramadhan hingga akhir ini. Dan mudah-mudahan kita termasuk golongan yang beruntung, karena bisa menjalankan puasa sebulan penuh dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah swt.
Shalawat beserta salam, tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad saw, Nabi yang telah membawa syariat Islam kepada seluruh umat manusia, Nabi yang mengubah manusia dari zaman kebodohan hingga menjadi cahaya Islam. Dari tangan Nabi saw juga, umat manusia menjadi umat yang bermartabat dengan iman, ilmu dan budi pekerti yang luhur.
BACA JUGA:Umat Muslim Wajib Tahu, Usia Nabi dan Rasul Tertua hingga Termuda, Berikut Mukjizat-mukjizatnya
Hadirin rahimakumullah
Ramadhan merupakan bulan yang diberkahi, bulan yang suci, bulan yang itimewa dan bulan yang spesial bagi umat Islam. Bukan hanya sekedar omongan, akan tetapi di dalam bulan suci Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan dibelenggu. Selain itu juga pada bulan suci Ramadhan, seluruh pahala dilipatgandakan.
Keistimewaan di bulan suci Ramadhan juga adalah pada permulaannya dipenuhi dengan rahmah (kasih sayang). Pada pertengahannya sarat dengan maghrifah (ampunan). Dan diakhirnya adalah dibebasan dari api neraka. Maka ketika kita semua berpuasa sebulan penuh tanpa ada celah yang bolong, maka di situlah kita telah merasakan kasih sayangnya Allah swt, ampunan dari-Nya dan akan dihadiahi surga ketika di hari akhirat.
Dari dimensi sosial, berpuasa pada bulan suci Ramadhan akan menjadikan umat Muslim menjadi insan kamil (manusia sempurna) dengan segala proses dan perjalanan yang rumit dan menantang. Kita diajarkan untuk bersabar menahan lapar, dahaga dan syahwat sejak munculnya fajar sidik hingga terbenamnya matahari. Serta menyuruh kita untuk menghindari dari perbuatan yang sia-sia dan merugikan kita.
Ramadhan sebagai madrasah yang baik bagi umat Islam, telah menempa mereka menjadi insan yang memiliki empati yang tinggi, dapat merasakan lapar dan dahaganya orang-orang fakir dan miskin. Juga merasakan susahnya bagi mereka yang tidak mendapatkan makanan dan minuman yang layak seharian.
Ramadhan juga mengajarkan sabar dan syukur. Karena orang yang berpuasa dituntut untuk sabar dalam meninggalkan seluruh perkara yang dapat membatalkan puasa. Ia juga semestinya bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan dan melakukan ibadah-ibadah di dalamnya.