Radarkoran.com - Mengajarkan anak cara melindungi diri bisa menjadi salah satu upaya pencegahan agar anak tidak menjadi korban kekerasan. Apalagi, belakangan marak kasus kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh anak.
Selain itu para orang tua juga perlu peka terhadap tanda-tanda emosional yang mungkin ditunjukkan oleh anak yang menjadi korban kekerasan. Misalnya anak menjadi murung atau rewel melebihi biasanya, anak takut dengan orang asing atau menghindari tempat tertentu.
"Ajari-anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan," jelas M. Rasyid Ridho, S.Pi,
Pemerhati Anak dan Remaja di Majelis Kesehatan Pengurus (PD) Muhammadiyah Kepahiang.
Selain itu, ajarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yang menyakiti dirinya. Namun, jika anak masih berusia balita, orang tua harus lebih selektif untuk memilih pengasuh. Pemilihan pengasuh pada anak yang masih balita menjadi sangat penting.
BACA JUGA:Bunda PAUD Ajak Guru TK/PAUD Kembangkan Potensi Peserta Didik
Ketika berniat untuk menitipkan anak di Day Care atau tempat layanan penitipan anak, Ridho menyarankan orang tua untuk meminta rekomendasi dari orang tua lain juga yang pernah menitipkan anaknya di Day Care.
"Orang tua juga bisa mengunjungi langsung Day Care dan mengamati cara pengasuhan dan cara mereka menangani anak," tambahnya.
Selain itu, orang tua juga harus memastikan Day Care atau layanan penitipan anak sudah memiliki izin atau tidak.
"Day Care atau penitipan anak memang solusi tepat untuk orang tua yang sibuk bekerja kantoran. Namun, pertimbangkan kelebihan dan kekurangan fasilitasnya terlebih dahulu, " lanjutnya.
Masih menurut Ridho, salah satu kelebihan utama penitipan anak juga memberikan anak peluang untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
"Hal ini tentu saja bisa mengembangkan keterampilan sosial anak, seperti berbagi, bekerja sama, dan membangun persahabatan. Interaksi dengan anak lain juga dapat membuka wawasan mereka terhadap keberagaman," ujarnya
Selain itu biasanya Day Care juga sering menyelenggarakan berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang perkembangan anak-anak.
"Mulai dari kegiatan seni dan keterampilan motorik hingga pendidikan awal. Anak-anak yang menerima rangsangan ini bisa membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya," tutup Ridho.