Waspada! Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan, Begini Modusnya

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan, ada dugaan kasus jual beli bayi yang diduga melibatkan Ketua Yayasan Anak Bali Luih Tabanan, Made Aryadana. --FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Ada dugaan kasus jual beli bayi yang diduga melibatkan Ketua Yayasan Anak Bali Luih Tabanan, Made Aryadana. Hal tersebut diungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan.

Dia mengatakan, Polda Bali sedang mengusut dugaan kasus jual beli bayi yang diduga melibatkan ketua sekaligus pemilik yayasan. Berdasar pengembangan, terungkap jika di yayasan tersebut menampung ibu-ibu hamil agar mau mengadopsikan anaknya yang baru lahir.

Kombes Jansen juga menjelaskan, kasus ini bermula dari adanya sindikat jual beli bayi yang diungkap Polres Metro Depok, Jawa Barat pada 2 September 2024. Melalui pengembangan, diduga sindikat itu melibatkan Made Aryadana selaku ketua Yayasan Anak Bali Luih.

Oleh karena itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali berkoordinasi dengan Unit PPA Polres Metro Depok melakukan pengembangan penyelidikan ke yayasan tersebut.

"Ditreskrimum sudah mendatangi yayasan yang berlokasikan di Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Tabanan," kata Jansen Jumat 20 September 2024.

Mantan Kapolresta Denpasar itu menyebutkan, di yayasan itu ditemukan ada 7 ibu hamil. Yakni berinisial MW (Asal Jawa Tengah), WF (Asal Jawa Timur), AS (Asal Jawa Timur), RY (Asal Jawa Barat), TT (Asal Jawa Barat), MS (Asal Jakarta Barat) dan IA (Asal Lampung).

BACA JUGA:Kasus Perdagangan Anak Viral, Bayi Dihargai Belasan Juta Berhasil Diungkap Polisi

Selanjutnya ditemukan juga empat perempuan yang baru melahirkan. Mereka adalah LN (Asal Jawa Barat), H (Asal Jawa Timur), SS (Asal Jawa Barat), dan Y R (Asal Jawa Barat), shingga totalnya ada 11 orang.

Petugas telah meminta keterangan para ibu hamil tersebut, yang rata-rata kehamilan mereka berkisar 6 hingga 7 bulan. Selain ibu-ibu tersebut, dilakukan juga pengambilan keterangan terhadap 4 orang yang bekerja merawat mereka.

Di antaranya KK (Asal Jawa Barat), AS (Asai Jawa Barat), CG (Asal Jawa Barat), serta KM (Asal Bali). Sejauh ini status mereka masih saksi. Dari hasil pemeriksaan diketahui dugaan modus ketua yayasan, yakni para ibu yang mengandung bersedia datang ke Bali dan tinggal di yayasan lantaran dijanjikan sesuatu oleh Ketua Yayasan Made Aryadana.

"Jika bersedia anaknya diadopsi, maka akan ditanggung biaya transportasi datang Bali sampai menuju yayasan, difasilitasi selama tinggal di sana, misalnya makan, perawatan kontrol selama hamil, diberikan vitamin sampai dengan proses persalinan akan ditanggung oleh yayasan," paparnya.

Para wanita hamil itu juga menerangkan, selama mereka ditampung, Made Aryadana mengarahkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke salah satu bidan di kawasan Denpasar. Bidan itu sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Setelah itu, 3 dari 4 ibu yang sudah melahirkan, anaknya langsung diserahkan kepada adopter melalui fasilitator. Setelah anak tersebut lahir, langsung dipisahkan dengan ibu kandungnya dan si ibu diberikan biaya pemulihan.

BACA JUGA:Lagi! Bayi Ditemukan dalam Kardus, Awalnya Sempat Dikira Suara Anak Kucing

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan