Kemenko PMK Gelar Karya Revolusi Mental, Aksi Nyata Pembudayaan Literasi, Inovasi dan Kreativitas di Bengkulu
Pembukaan Rakor Literasi Inovasi dan Kreatifitas dalam mendukung aksi nyata GNRM Kementerian PMK RI pada Senin, 23 September 2024 bertempat di Balai Raya Semarak Bengkulu--GATOT/RK
Radarkoran.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menggelar acara Gelar Karya Revolusi Mental Aksi Nyata Pembudayaan Literasi, Inovasi dan Kreativitas pada Senin, 23 September 2024 bertempat di Balai Raya Semarak Bengkulu.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan sekaligus pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Literasi Inovasi dan Kreatifitas tahun 2024 yang dilaksanakan 23-27 September 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, Prestasi dan Olahraga Kemenko PMK RI, Warsito menyampaikan, kegiatan Gelar Karya Revolusi Mental dalam bentuk aksi nyata pembudayaan literasi, inovasi dan kreativitas diselenggarakan Kemenko PMK bersama perwakilan-perwakilan dari kementerian/lembaga untuk berdiskusi guna mencapai hasil yang diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Bengkulu.
"Gelar Karya Revolusi Mental dalam bentuk aksi nyata pembudayaan literasi, inovasi dan kreativitas diselenggarakan Kemenko PMK bersama 14 kementerian/lembaga yang terlibat dalam pembudayaan literasi, inovasi, dan kreativitas, mari kita bangun Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik dan energik," ungkapnya.
BACA JUGA:Jadi Pengaduan Terbanyak, Kemenko PMK: Pemda Perlu Bentuk Satgas PPDB
Warsito menuturkan, pembudayaan literasi menjadi elemen utama yang memicu kesadaran akan pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan harkat dan martabat masyarakat.
"Untuk itu, kegiatan ini benar-benar aksi nyata bagaimana kita membudayakan literasi, inovasi dan kreativitas itu benar-benar berdampak bagi masyarakat Bengkulu. Sehingga bisa mengungkit dari aspek pembangunan dan kemajuan Provinsi Bengkulu," tutur Warsito saat konferensi pers usai membuka kegiatan.
Ia menambahkan, peningkatan budaya literasi harus diarahkan untuk mendorong inovasi dan kreativitas yang diperlukan dalam mengatasi isu-isu penting, seperti penurunan angka kemiskinan, stunting, pemenuhan hak anak, pembangunan karakter sejak usia dini, pembangunan kewilayahan, penanggulangan bencana, kesehatan, dan pendidikan. Semua masalah ini adalah akar dari ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola pembangunan diri mereka sendiri.
"Maka dalam konteks ini bagaimana kita membudayakan kepada masyarakat untuk belajar, membaca dan lainnya, ini yang kita lakukan. Karena literasi merupakan salah satu pilar bagaimana kita memiliki prinsip revolusi mental, integritas, gotong royong dan etos kerja," imbuhnya.
BACA JUGA:Bansos Korban Judi Online Bukan untuk Pelaku, Ini Penjelasan Menko PMK
Lebih jauh, untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing, pembangunan manusia dilaksanakan melalui tiga pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM), yaitu penguatan layanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter.
Dan Bengkulu sebagai salah satu pilar penjaga budaya nasional, pihaknya sangat mengharapkan betul agar dapat meningkatkan pembudayaan literasi, inovasi dan kreativitas.
"Gerakan revolusi mental ini sudah kita lakukan dalam keseharian, dalam konteks ini agar tetap berkelanjutan untuk kemajuan," singkat Warsito.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan Gelar Revolusi Mental yang dipusatkan di Provinsi Bengkulu. Ia berharap bahwa kegiatan ini dapat mendorong perkembangan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas di daerah tersebut.