Ngaku Dibogem Oknum Kadis, Kader Partai Perindo Kepahiang Lapor Polisi

LEBAM : Musmulyadi menunjukan lebam di bagian wajah setelah menerima bogem mentah dari oknum Kadis Provinsi Bengkulu--FOTO/TANGKAPAN LAYAR

Radarkoran.com - Musmulyadi salah seoarang Kader Partai Perindo Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mengalami nasib tidak mengenakkan. Apa? Dia mengaku menjadi korban kekerasan secara fisik atau menjadi korban penganiayaan.

Diungkapkan Musmulyadi, dirinya dibogem oleh oknum Kepala Dinas (Kadis) yang bertugas di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.

 Akibatnya, ia mengalami lebam di bagian mukanya. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis 03 Oktober 2024 malam.

Kepada wartawan Radarkoran.com pada Jum'at 4 Oktober 2024, Musmulyadi menceritakan bahwa kasus ini langsung dilaporkan ke kepolisian agar dapat diproses sesaui hukum yang berlaku.  

Lebih lanjut Musmulyadi menceritakan, kronologi pristiwa penganiayaan yang dialami tersebut berawal dari oknum Kadis tersebut menyambangi dirinya dan rekan-rekannya ketika berada di depan Taman Santoso di Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Oknum DPRD Kepahiang dan Istri Salah Satu Paslon Dilaporkan ke Bawaslu

Selang beberapa saat, oknum Kadis ini berpamitan pulang setelah sempat berkomunikasi dengan rekan-rekan Musmulyadi. Sebelum pulang, oknum Kadis ini  

menyempatkan diri bersalaman dengan rekan-rekan Musmulyadi, namun tidak dengan Musmulyadi sendiri. 

"Entah apa sebabnya, dia (Oknum Kadis, red) tidak menyalami saya. Saat dia ingin pulang, saya menghampirinya untuk menanyakan mengapa beliau ini tidak mau bersalaman dengan saya. Namun bukan jawaban yang saya dapatkan, melainkan pukulan yang mengenai wajah saya," jelas Musmulyadi.

Selanjutnya Musmulyadi mengungkapkan, usai mengalami kejadian ini dirinya langsung melaporkan hal tidak mengenakkan ini ke Polres Kepahiang "Iya, usai kejadian tersebut saya langsung membuat laporan ke Polres Kepahiang supaya bisa diproses secara hukum. Sebab ini sudah termasuk tindak penganiayaan, tentu saja saya tidak terima," demikian Musmulyadi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan