7 Manfaat Madu Hutan, Salah Satunya Mempercepat Penyembuhan Luka
Madu hutan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh--freepick
Radarkoran.com - Manfaat madu hutan tidak kalah dari madu jenis lain. Ini berkat sejumlah nutrisi di dalamnya yang punya efek antioksidan, antiradang, bahkan antibakteri.
Tidak heran bila banyak orang yang mengonsumsi madu hutan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, seperti flu dan batuk.
Madu hutan adalah madu yang dipanen dari sarang lebah liar yang ada di hutan, bukan hasil dari budidaya ataupun ternak.
Di Indonesia, ada banyak jenis madu hutan, mulai dari dari madu hutan Sumbawa, sampai madu hitam Timor yang berasal dari hutan di wilayah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sama halnya dengan madu lain, madu hutan juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti kalsium, magnesium, fosfor, kalium, zinc, asam amino, dan antioksidan.
Madu hutan yang dihasilkan setiap daerah memiliki tekstur dan warna yang berbeda. Pasalnya, sumber nektar bunga yang dihisap oleh lebah liar penghasil madu dapat berbeda. Ada yang berasal dari bunga, ada pula yang berasal dari buah-buahan.
Jika dikonsumsi secara rutin, berikut ini adalah berbagai manfaat madu hutan yang bisa diperoleh:
BACA JUGA:7 Manfaat Minum Susu Hangat Campur Madu untuk Kesehatan Tubuh
1. Meningkatkan imunitas tubuh
Konsumsi madu hutan bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh. Manfaat madu hutan ini diperoleh berkat kandungan fitonutrien yang ada di dalamnya. Selain fitonutrien, madu hutan juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
Artinya, mengonsumsi madu hutan secara rutin akan membantu sistem imun tetap sehat sehingga lebih kuat dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Dengan begitu, Anda menjadi tidak mudah sakit.
2. Mempercepat penyembuhkan luka
Mengoleskan madu hutan pada luka bakar ringan dapat mempercepat penyembuhan luka. Ini karena sifat antibakteri yang ada dalam madu hutan efektif dalam membunuh bakteri yang umumnya ditemukan pada luka, seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).