Ekspor Bengkulu Mengalami Penurunan

Infografis perkembangan ekspor Bengkulu--GATOT/RK

Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada Oktober 2024 mencapai angka 20,42 juta dolar AS. 

Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 19,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 25,38 juta dolar AS.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME. Menurut Win Rizal, dari jumlah ekspor di Oktober 2024 tersebut, masih didominasi oleh komoditas pertambangan batubara, yakni senilai 19,87 juta dolar AS.

"Batubara andil mendominasi nilai ekspor Bengkulu mencapai 97,33 persen," kata Win Rizal, Jumat 3 Januari 2025. 

Selain batubara, komoditas ekspor lainnya yakni karet mencapai nilai 0,53 juta dolar AS atau 2,59 persen, lintah 3,89 ribu dolar AS atau 0,02 persen dan komoditas lainnya 0,01 juta atau 0,06 persen. 

"Sedangkan untuk ekspor cangkang sawit tidak ada," imbuh Win Rizal.

Sementara itu, untuk negara tujuan ekspor Provinsi Bengkulu pada Oktober 2024 yang menuju negara ASEAN tercatat sebesar 8,21 juta dolar AS atau 40,20 persen. Sedangkan untuk negara lainnya tercatat sebesar 12,21 juta dolar AS atau 59,80 persen. 

BACA JUGA:Program Listrik Gratis Pemprov Bengkulu Dilanjutkan Tahun 2025

"Di Oktober 2024 tidak ada sama sekali ekspor dengan tujuan ke negara Uni Eropa," sampai Win Rizal. 

Adapun negara utama tujuan ekspor terbesar Provinsi Bengkulu yakni ke India sebesar 6,05 juta dolar AS atau 29,63 persen. Lalu Philipina sebesar 4,09 juta dolar AS atau 20,01 persen, Pakistan 3,51 juta dolar AS, Thailand 3,33 juta dolar AS, Bangladesh 2,11 juta, Malaysia 0,80 juta dolar AS, Amerika Serikat 0,40 juta dolar AS, dan negara lainnya 0,15 juta dolar AS. 

"Komoditas yang diekspor pada negara-negara tersebut, didominasi batubara dengan tujuan India, Philipina, Pakistan, Thailand, Bangladesh, dan Malaysia. Sedangkan karet negara tujuan Amarika Serikat. Kalau komoditas seperti lintah, serangga, barang antik, dan gaharu di ekspor ke negara lainnya," jelas Win Rizal.

Lebih lanjut, dilihat dari lokasi pemuatan komoditas yang diekspor tersebut, yakni melalui Pelabuhan Pulau Baai mencapai 19,87 juta dolar AS atau 97,33 persen. Lalu Pelabuhan Boom Baru Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) 0,53 juta dolar AS atau 2,59 persen, 

"Ada juga melalui Bandara Soekarno-Hatta mencapai 0,02 juta dolar AS atau 0,08 persen," tutup Win Rizal.

Sementara itu, dari segi impor, sejak tahun 2021 tidak ada barang/komoditas yang di Impor ke Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan