Wujudkan Swasembada Pangan di Kabupaten Kepahiang, Seluruh Elemen Harus Terlibat

PANGAN : Pemkab Kepahiang dan Bulog wujudkan Swasembada Pangan Kabupaten Kepahiang--FOTO/ILUSTRASI
Radarkoran.com-Swasembada pangan merupakan salah satu program unggulan pemerintahan di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan itupula untuk mewujudkan program Swasembada pangan, seluruh elemen harus terlibat, bukan hanya pemerintah. Tapi seluruh elemen masyarakat, OKP, Polri, TNI, dan pemuda desa harus ikut andil dalam memaksimalkannya sehingga bisa berhasil dengan baik.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Ir Taufik mengatakan untuk mewujudkan program Swasembada pangan, saat ini Pemkab Kepahiang bupaya untuk memaksimalkan produksi padi yakni dengan mengintensifikasi pertanian dan mengalokasi bantuan pupuk subsidi dan benih kepada para petani melalui poktan yang terdaftar. "Untuk mewujudkan program Swasembada pangan, saat ini kita telah memulainya dan salah satu aktifitas yang kita lakukan mendorong melalui bantuan pupuk subsidi," sampai Taufik.
Menurut Taufik, tidak bisa dipungkiri beberapa kendala yang dihadapi di Kabupaten Kepahiang untuk mewujudkan Swasembada pangan. Seperti misalnya,adanya alih fungsi lahan dari masyarakat dan sarana-prasarana yang ada di lapangan serta belum maksimalnya teknologi yang di gunakan.
"Hanya saja ini tantangan, kita melalui para tenaga penyuluh pertanian berusaha maksimal untuk mencapai target swasembada pangan ditahun depan," yakinnya.
BACA JUGA:Bengkulu Siap Dukung Program Swasembada Pangan Pembukaan 1 Juta Hektar Lahan Jagung
Ia juga berharap seluruh elemen bisa terlibat guna mewujudkan Swasembada pangan di Kabupaten Kepahiang. Dengan itupula Ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi sehingga Indek tanaman (IP), sehingga dapat meningkat hasil pduksi dan minimal bisa dua kali dalam satu tahun.
"Mengapa kita melakukan sosialisasi kepada generasi melenial, karena dengan adanya petani milenial diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Kepahiang. Apabila intensifikasi bisa di maksimalkan angka produksi bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kepahiang. Generasi melenial tentunya akan lebih cepat dapat menerapkan teknologi pertanian yang ada," lanjutnya.
Pemkab Kepahiang, lanjutnya lagi, terus berusaha mewujudkan luasan lahan pertanian padi atau sawah supaya bisa mencapai 7.350 hektare seperti yang ditargetkan pemerintah pusat. Berbagai cara telah dijalankan seperti membuat cetak sawah baru hingga menanam padi Gogo.
"Berdasarkan data yang ada luas lahan di Kabupaten Kepahiang saat ini tinggal 3.450 hektar. Tentunya untuk mencapai target luasan lahan itu, cara yang dilakukan yakni tingkatkan musim tanam sehingga panen dapat dilakukan dua kali. Kemudian ditambah dengan penanaman pagi Gogo optimis target produksi padi kita bisa dicapai," demikian Taufik.
Disisi lain, dengan luasan lahan sawah yang masih sedikit, merupakan kendala untuk mencapai swasembada pangan terjadi disektor Bulog Rejang Lebong. Lantaran, Bulog yang ditugaskan pemerintah untuk menyerap gabah dari petani, tidak dapat membeli gabah khususnya di wilayah Kabupaten Kepahiang dengan skala besar.
BACA JUGA:Wujudkan Swasembada Pangan, Kemendes Siapkan Sejumlah Aksi, Apa Saja?
Asisten manager operasional Bulog Rejang Lebong, Vantho Yudistira mengatakan kesulitan Bulog membeli gabah atau beras dari petani di Kabupaten Kepahiang dikarenan harga jual padi dari petani sudah tinggi melebihi HPP.
"Selama ini untuk stok gabah kita ambil dari Lebong. Karena harganya bisa sesuai HPP yakni Rp 6.500. Sedangkan di Kepahiang harga padi lokal sudah melebih HPP, jadi masyarakat tidak mau menjual kepada Bulog atau mitra Bulog yang ada," jelas Vantho.
Dengan kendala yang dihadapi, Bulog Rejang Lebong yang membawahi tiga Kabupaten yakni Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong tetap berusaha maksimal untuk memenuhi stok persediaan pangan.