Selama Ramadhan Produksi Sampah Diprediksi Meningkat
ANGKUT : Petugas kebersihan saat mengakut sampah dari tempat pembuangan sementara untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir sampah. Selama Ramadhan produksi sampah diprediksi meningkat dibandingkan hari biasa.--EKO/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong memprediksi jumlah produksi sampah selama Ramadhan 1445 Hijriah/2024 akan meningkat dibanding hari-hari biasa.
Kepala DLH Lebong Indra Gunawan, S.Pi, M.Si mengatakan priode Januari hingga Februari 2024 tercatat ada 2.000 ton sampah yang mereka tangani. Artinya sampah tersebut adalah sampah yang diangkut oleh DLH dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah ke Tempat Pembungan Akhir (TPA) sampah yang ada di Kecamatan Pinang Belapis.
"Jika dihitung per hari, sampah yang diangkut ke TPA yaitu sekitar 36 ton, " kata Indra.
Jumlah produksi sampah ini diprediksi akan meningkat selama Ramadhan 1445 Hijriah/2024. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah meningkatnya aktivitas para pelaku usaha makanan serta munculnya pasar takjil.
"Tapi kami pastikan pelayanan kebersihan maupun angkutan sampah akan tetap berjalan seperti biasa meski dalam suasana Ramadhan, " tambahnya.
BACA JUGA:Tempo Setahun, DLH Tangani 7.123 Ton Sampah
Dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, pihaknya mendorong agar masyarakat bisa terlebih dahulu memilah sampah sebelum di buang. Sesuai dengan Perda Persampahan tahun 2021, sebenarnya cara pengelolaan sampah dimuali dari sumber, artinya masyarakat harus lebih dulu memilah sampah.
Selain itu salah satu upaya lainnya adalah lewat program Bank Sampah. Sejak beberapa tahun terakhir pihaknya juga sudah mendorong program Bank Sampah di wilayah Kabupaten Lebong.
Yaitu dilakukan dengan melakukan sosialisasi-sosialisasi di pemerintah desa hingga sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Lebong. Selain mengurangi volume sampah, program ini juga bisa memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat itu sendiri.
BACA JUGA:Partisipasi Pemilu 2024 di Kabupaten Lebong Meningkat, Capai 88 Persen
"Jadi sebelum sampah dibuang, terlebih dahulu dipilah. Mana sampah yang bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis dipisahkan. Jadi sampah yang dibuang ke TPA bisa ditekan, sementara disisi lain masyarakat juga bisa mendapatkan nilai ekonomis, " demikian Indra.