BMA Bengkulu Ingin DDTS jadi Wisata Berbasis Adat Kebudayaan Lokal

Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Drs.H.S. Effendi, MS--GATOT/RK

Radarkoran.com - Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu mendorong dan mendukung rencana penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Dusun Besar Kota Bengkulu menjadi kawasan wisata alam berbasis adat kebudayaan lokal.

Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Drs. H. S. Effendi, MS mengatakan, pihaknya bersama tokoh adat dan pimpinan kepala daerah terdahulu telah mendorong berbagai upaya untuk menjadikan kawasan DDTS menjadi kawasan wisata alam yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

:Dulu gubernur kita pak Rohidin masih wakil gubernur sempat dilakukan pertemuan dengan pihak BKSDA, kehutanan dan dengan kawan-kawan dari UNIB untuk membicarakan supaya ini (DDTS)  bisa segera mungkin dijadikan taman wisata alam," kata Effendi.

Ia menyebut, pihak BMA sebagai perwakilan masyarakat adat yang ada di DDTS melakukan pengawalan dengan intens agar kawasan DDTS menjadi kawasan wisata alam, terutama taman wisata alam berbasis adat kebudayaan lokal.

"Sampai hari ini kami tetap mengawal, makanya label Wisata Danau Dendam Tak Sudah itu kita minta wisata budaya. Jadi nuansa kebudayaannya itu nampak, sehingga khusus untuk danau dendam tak sudah ada wisata budaya," imbuh Effendi.

BACA JUGA:Penataan DDTS Masuk Tahapan Penyelesaian DED

Lebih jauh, pihak Kementerian PUPR yang sebagai pihak yang berwenang melakukan penataan kawasan DDTS juga sudah berkoordinasi dengan BMA Provinsi Bengkulu untuk membuat perencanaan penataan yang berlandaskan wisata adat kebudayaan lokal Bengkulu.

"Saat mereka (Pemprov) membuat perencanaan, termasuk dari pusat melalui Kementerian PUPR, mereka  juga ketemu dengan kita. Sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan di daerah itu. Mudah-mudahan saja ada konsistensi pemerintahan dan pemerintahan yang datang untuk membuat wisata itu menjadi model di Indonesia yakni wisata budaya. Jadi bukan hanya natural ya, bukan hanya alam tetapi budaya juga," tutup Effendi.

Sementara itu, perkembangan progres penataan kawasan DDTS Kota Bengkulu telah mencapai tahapan penyelesaian DED (Detail Engineering Design). Bahkan Jumat 7 Juni 2024 lalu, telah dilaksanakan Forum Group Discussion (FGD) I Perencanaan Penataan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) bersama para pemangku kepentingan dan pihak terkait, di Veranda Hotel Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta yang dipimpin langsung Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Pada kesempatan tersebut dibahas rencana penataan kawasan DDTS  menjadi Taman Wisata Edukasi Alam, sarat dengan edukasi yang eksklusif serta mengedepankan story telling budaya Bengkulu dan ramah lingkungan. Serta akan menjadi ikon baru selain Pantai Panjang Bengkulu.

"Kita sudah  sampaikan konsep pengembangan wisata DDTS ini dan alhamdulillah mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, termasuk dari Tokoh Masyarakat Bengkulu yang ada di Jakarta serta dari para tamu FGD," kata Gubernur Rohidin.

Sesuai perencanaan, pada kawasan DDTS yang memiliki luas 577 hektare tersebut juga akan dibuat wisata dayung yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan danau.

BACA JUGA:Tim Kementerian Mulai Cek Kawasan DDTS

Lalu untuk menunjang kegiatan besar,  baik event besar maupun umum untuk menggerakkan ekonomi daerah, nantinya di kawasan wisata DDTS juga akan dibangun amphitheater atau gelanggang terbuka yang dipergunakan untuk pertunjukan seni atau pertunjukan seni. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan