Petani di Kepahiang Mengeluh, Harga Terong Ungu Merosot Tajam
HASIL : Komoditas pertanian salah satunya sayur terong ditingkat petani mengalami penurunan harga.--REKA/RK
KEPAHIANG RK - Petani terong di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu hanya bisa mengelus dada, bersabar. Pasalnya, harga jual terong ungu di pasar sejak dua pekan terakhir merosot tajam. dari Rp 6000 per Kilogram menjadi Rp 2.000 per Kilogram.
Anjloknya harga jual terong ungu di tingkat penampung kecamatan tersebut berdampak pada ekonomi petani menjadi berkurang, sehingga biaya perawatan kebun menjadi terkendala.
Ini diungkapkan Margono (49), salah seorang pengepul komoditas pertani warga Desa Pekalongan Kecamatan Ujan Mas. Dia menjelaskan, sejak dua pekan terakhir harga terong ungu turun.
"Turunnya harga terong Ungu ini tentu dikeluhkan petani, sama halnya dengan komoditas lainnya, produktivitas pertanian terong ini juga cukup banyak perawatannya sampai menghasilan buah," ujar Margono, Senin (13/11).
Dia mengatakan, kurangnya minat masyarakat untuk membeli terong ungu tersebut, sehingga para pedagang di pasar membatasi orderan pada agen dan penampung. Sementara, di musim saat ini para petani terong sedang panen besar.
"Dengan berkurangnya permintaan pasar, harga terong ungu selama ini harganya Rp 6000 per Kilogram, turun drastis menjadi Rp 2.000 per Kilogram," kata Margono.
BACA JUGA:Manfaatkan Chromebook, SDN 05 Kepahiang Tingkatkan Kompetensi Siswa-siswi
Akibat turunnya harga terong ungu itu, lanjut Margono, petani mengalami kerugian, lantaran hasil panen tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan perawatan kebun terong.
Dirinya berharap, ke depan harga terong ungu kembali membaik, agar petani tidak rugi dan kembali bergairah sehingga dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan perawatan kebun.
"Hasil panen perdana kisaran 30 Kilogram. Hasil panen kedua sudah mencapai sekitar 80 Kilogram hingga 100 Kilogram. Sementara harga produksi terong ungu, tidak sebanding dengan harga jualnya, sehingga terus merugi. Akibatnya petani menjadi lesu, terpaksa menjualnya dengan harga murah," tutupnya.