Hasil Produksi Timun Melimpah, Tapi Harganya Murah Rp 1.500 Per Kilogram
TIMUN : Hasil Timun yang melimpah, tapi tidak diiringi dengan harga yang mahal.--IYUS/RK
Radarkoran.com - Terlihat, Idrus memanggul Timun yang baru saja dipanennya di lahan perkebunan Desa Suro Muncar Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang. Diakui memang, hasil kali ini buah Timun milik, Idrus sangat banyak dan melimpah. Dibantu sang istri tercinta, hasil panen Timun selanjutnya disusun di dalam karung untuk mempersiapkan diangkut ke gudang sayur yang ada di Ujan Mas.
"Ini merupakan panen ketiga kalinya dalam sehari. Dalam panen ketiga ini, hasilnya mencapai 30 karung berat rata-rata 50 kilogram per karungnya," ungkap Idrus belum lama ini.
Idrus mengatakan, dirinya melakukan penanaman Timun dengan luas lahan 5.000 M2. Setelah beberapa bulan masa pertumbuhan, lanjut, Idrus, sejak lebaran haji lalu memasuki masa panen.
"Dalam sehari biasanya melakukan panen sebanyak 3 kali. Alhamdulillah menjelang lebaran haji harga timun, tapi sekarang harga Timun turun lagi," kata Idrus.
Menurutnya, selama ini harga Timun atau menjelang idul adha harga Rp 5000 per kilogram, tapi sekarang ini harga jual sudah turun sebesar Rp 1.500 per kilogram ditingkat petani dilahan.
BACA JUGA:Ini Pesan Ketua Majelis Tarjih PD Muhammadiyah Kepahiang untuk Jemaah Haji
"Memang untuk harganya sendiri tidak menentu, terkadang dapat harga bagus, terkadang juga harga kurang bagus atau harga turun," sampai Idrus.
Dirinya berharap, harga Timun bisa naik kembali dan paling murahnya diahrag Rp 3.500 per kilogram. Karena dalam proses perawatannya, cuaca juga menjadi permasalahan bagi petani Timun, sehingga harus pandai dan cermat agar air tidak terlalu berlebihan di lahan yang dapat merusak akar.
"Harga Timun biasanya mencapai puncak saat musim kemarau, meski begitu pada musim hujan harga juga bisa tinggi. Karena ini disesuaikan dengan permintaan pasar," demikian Idrus.