Ini Pesan Ketua Majelis Tarjih PD Muhammadiyah Kepahiang untuk Jemaah Haji

Ketua Majelis Tarjih, Tabligh dan Tajdid PD Muhammadiyah Kabupaten Kepahiang, Ustaz Malito Junizon,M.Pd memberikan pesan khusus kepada jemaah haji Kepahiang.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Setelah menjalani serangkaian tahapan haji, jemaah haji asal Kabupaten Kepahiang dijadwalkan tiba di Kabupaten Kepahiang pad Kamis 27 Juni 2024. Seiring dengan kepulangan jamaah haji itu, Ketua Majelis Tarjih, Tabligh dan Tajdid PD Muhammadiyah Kabupaten Kepahiang, Ustaz Malito Junizon,M.Pd memberikan pesan khusus.

Ustaz Malito Junizon menyampaikan agar para jamaah haji dapat menjaga nilai-nilai kemabruran haji hingga memberikan warna yang berbeda antara sebelum berangkat dan setelah menunaikan ibadah haji. 

Dilanjutkannya, dalam beberapa literatur disebutkan diantara tanda kemabruran seorang yang telah menunaikan ibadah haji. Tanda yang pertama yaitu selalu menghiasi diri dengan amal kebaikan. 

"Kita berharap bagi jamaah yang sudah menunaikan ibadah haji, mereka menjadi yang terdepan dalam menegakkan salat, memakmurkan masjid, mendakwahkan quran dan ibadah-ibadah lainnya,"ucapnya.

BACA JUGA:Kepulangan 116 Jemaah Haji Kepahiang Disambut di Masjid Agung Baitul Hikmah

Dia melanjutkan, tanda lainnya yaitu ada perubahan yang signifikan dari dulunya masih malasmelaksanakan ibadah, sekarang menjadi ahli ibadah, yang dulunya bukan ahli masjid, sekarang menjadi ahli masjid, yang dulunya masih berbuat kurang baik, sekarang sudah banyak berbuat baik dan meninggalkan keburukan yang pernah di lakukan. Sehingga kesucian dan keagungan ibadah haji itu tidak kembali dikotori dengan yang tidak baik.

"Bagi jemaah haji yang pedagang sepulang menunaikan ibadah haji maka jadilah pedagang yang jujur, jemaah haji yang kantoran sepulang haji, maka jadilah pegawai yang semakin disiplin, jujur dalam bekerja, tidak lagi melakukan praktik-praktik yang tidak baik, dan merugikan orang lain terutama bangsa dan negara," ungkapnya

Selanjutnya, bagi jemaah haji yang pejabat, maka jadilah pejabat yang mengedepankan kepentingan masyarakat, amanah, jujur, bukan mengedepankan kepentingan golongan apalagi mengorbankan masyarakat demi kepentingan pribadi. 

Begitu juga bagi jemaah haji yang profesinya sebagai petani, maka jadilah petani yang banyak menebar manfaat, yang mengutamakan kualitas  pada hasil pertaniannya.

Tanda yang kedua yaitu, haji yang mabrur adalah mereka yang berkontribusi dan memiliki kepedulian sosial. Misalnya saja ringan membantu sesama, menebar salam dan menjadi jalan terwujudnya kedamaian, serta bertutur kata yang sopan dan baik. Ringkasnya haji mabrur itu haji yang memiliki akhlakul karimah.

BACA JUGA:1 Jemaah Haji Kepahiang Masih Tertahan di Jeddah, Ini Identitasnya

Tanda ketiga, menjadi teladan bagi kehidupan keluarga, tetangga dan masyarakat pada umumnya. Di masyarakat biasanya haji sering kali menjadi tolak ukur dan panutan. Orang-orang yang sudah menunaikan ibadah haji seringkali menjadi tokoh di masyarakat, yang sekaligus menjadi contoh. Karena itu semua prilaku, sikap dan akhlak haruslah yang baik sehingga masyarakatpun memperoleh contoh yang baik dari kita.

"Harapannya semoga ke tiga ciri kemabruran haji dapat di jaga terus oleh para jamaah haji kita khususnya yang di Kabupaten Kepahiang, sehingga dengan melihat banyak nya perubahan kebaikan bagi mereka yang telah berhaji akan memotivasi masyarakat pada umumnya untuk berangkat menunaikan ibadah haji juga, " tutup Ustaz Malito.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan