Bahaya Tak, Terminal di Kepahiang jadi Tempat Parkir Truk Batu Bara, Dishub Diminta Bertindak
PARKIR : Beginilah pemandangan puluhan truk batu bara parkir di Terminal Merigi Kabupaten Kepahiang setiap pagi sebelum melanjutkan perjalanan. --IYUS/RK
Radarkoran.com - Aktivitas truk angkutan batu bara di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, kembali di keluhkan warga setempat. Kali ini soal parkir angkutaan batu bara yang memenuhi Terminal Merigi, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang yang kerap menimbulkan masalah.
Lurah Durian Depun, Rahmat Gusti, SP menuturkan Terminal Merigi bukanlah tempat parkir truk batu bara melainkan untuk terminal penumpang angkutan kota tipe kendaraan kecil.
"Ada 20 truk batu bara parkir di area termimal penumpang Merigi. Ini sudah terjadi setiap pagi, " kata Lurah Merigi Kepada Radarkoran.com, Minggu 23 Juni 2024.
Keberadaan terminal penumpang tersebut menurutnya memang dikhususkan untuk penumpang. Sehingga keberadaan truk yang parkir jelas mengganggu kenyamanan.
BACA JUGA:Truk Batu Bara dari Luar Provinsi Bengkulu 'Nakal', Dikeluhkan Masyarakat Kepahiang
"Mohon ada tindakan dari Dishub Kepahiang untuk menertibkan truk besar batu bara yang setiap hari parkir di Terminal Merigi yang mengakibatkan gorong-gorong sudah hampir jebol, dikarenakan tonase yg melebihi kapasitas jalan terminal tipe C," ucapnya.
Hal ini sudah banyak dikeluhkan warga yang berada di sekitar terminal Merigi. Warga berharap truk batu bara tidak menjadikan Terminal Merigi untuk lokasi parkir.
"Kalo dibiarkan mungkin dalam waktu dekat ini gorong-gorong terminal Merigi akan jebol, akibat yang ditimbulkan adalah banjir jika musim hujan tiba, karena debit air di gorong-gorong itu cukup besar ketika hujan, " singkatnya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Kepahiang juga sudah mengeluhkan aktivitas truk angkutan batu bara yang berasal dari luar Provinsi Bengkulu, yang nyaris setiap jamnya melintas di Kabupaten Kepahiang menuju Kota Bengkulu.
Warga mengeluh bukan tanpa sebab, karena truk angkutan batu bara yang ketika melintas, selalu dalam jumlah banyak, mulai melintasi jalan utama pada siang hari.
Truk-truk angkutan batu bara yang melintas selalu konvoi melewati jalan utama, khususnya di pagi hari. Kondisi tersebut mengakibatkan kemacetan, karena seperti yang diketahui, jam pagi merupakan jam sibuk warga menggunakan akses jalan, seperti ke kantor, mengantar anak ke sekolah ataupun aktivitas lainnya.