Truk Batu Bara dari Luar Provinsi Bengkulu 'Nakal', Dikeluhkan Masyarakat Kepahiang
ANGKUTAN : Truk angkutan batu bara dari luar Provinsi Bengkulu yang melintasi Kabupaten Kepahiang, mulai dikeluhkan masyarakat. --RIAN/RK
Radarkoran.com - Truk angkutan batu bara yang berasal dari luar Provinsi Bengkulu nyaris setiap jamnya ada yang melintasi Kabupaten Kepahiang menuju Kota Bengkulu. Kondisi ini mulai dikeluhkan oleh masyarakat. Bukan tanpa sebab, karena truk angkutan batu bara yang ketika melintas, selalu dalam jumlah banyak, mulai melintasi jalan utama pada siang hari.
Bahkan berasarkan pantauan langsung Radarkoran.com, truk-truk angkutan batu bara yang melintas selalu komvoi melewati jalan utama, khususnya di pagi hari. Kondisi tersebut mengakibatkan kemacetan, karena seperti yang diketahui, jam pagi merupakan jam sibuk warga menggunakan akses jalan, seperti ke kantor, mengantar anak ke sekolah ataupun aktivitas lainnya.
Seperti yang disampaikan salah seorang pengguna jalan, Anwar (35). Dirinya merasa sangat terganggu oleh aktivitas truk batu bara, sebab selain lewatnya selalu konvoi, asap dari kendaraan tersebut juga mengakibatkan peningkatan polusi udara.
"Iya akhir-akhir ini turuk-truk angkutan batu bara kembali beraktivitas di siang hari, melintasi jalan utama di Kabupaten Kepahiang ini. Sangat mengganggu kami selaku pengguna jalan. Selain selalu konvoi, truk-truk batu bara ini menimbulkan asap pekat, yang membuat sesak napas pengguna motor saat berada di belakang kendaraan tersebut," sampai Anwar, Rabu 19 Juni 2024.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhuhungan (Dishub) Kabupaten Kepahiang, Febrian Hendra S.Sos. menyampaikan, pihaknya telah beberapa kali memberikan imbauan serta melakukan penertiban terhadap truk-truk batu bara. Bahkan dikatakannya, sempat terjadi ketegangan saat petugas mencoba menertibkan, saat kendaraan-kendaraan tersebut memenuhi wilayah parkir di Terminal Pasar Kepahiang.
BACA JUGA:Ratusan KPM PKH di Kepahiang Mundur/Graduasi Mandiri
"Terakhir kita melakukan penertiban dan memberikan imbauan, supaya tidak melintasi jalur utama pasar Kepahiang pada siang hari, itu di bulan Desember lalu. Sempat menuruti imbauan kita, tapi akhir-akhir ini kejadian tersebut kembali mereka ulangi," sesal Febrian.
Selanjutnya Febrian juga menerangkan, pihaknya hanya bisa memberikan imbaun atau penertiban saja terhadap truk-truk yang membandel, tapi pihaknya tidak bisa memberikan tindakan, karena hal tersebut bukanlah wewenang Dishub.
"Kalau masih beroperasi pada siang hari, ya dalam waktu dekat akan kami beri imbauan lagi. Kalau untuk memberikan tindakan, itu bukan wewenang kami," demikian Febrian.