Meski Dihantam Hujan Badai: Harga Cabai di Kepahiang Masih Stabil

Analis Perdagangan saat diwawancara wartawan Radarkoran.com--JIMMY/RK

Radarkoran.com-Dalam beberapa hari terakhir ini, cuaca di Kabupaten Kepahiang sangat tidak menentu. Mayoritas, hujan deras dengan intensitas tinggi melanda hampir di seluruh wilayah tanah bumei sehasen. 

Namun di tengah cuaca yang labil ini, petani cabai nampaknya masih tetap semringah. Bagaimana tidak, harga cabai di Pasar Tradisional Kepahiang dalam sepekan terakhir masih terpantau mahal dan konsisten alias tidak mengalami pergerakan yang signifikan.

Kepala Disperkop UKM Kabupaten Kepahiang, Herman Zamzari, S.PKP, MP melalui Analis Perdagangan, Sri Wahyuni menuturkan bahwa untuk harga cabai merah berukuran besar, bahkan menginjak angka Rp 55-60 ribu perkilogram.

BACA JUGA:Petani Kabawetan Kepahiang Tanam Cabai: Persiapkan Permintaan Ramadhan 2026

"Untuk harga cabai dalam beberapa hari terakhir, sangat stabil dan tidak ada pergerakan yang signifikan. Untuk saat ini harga cabai merah berukuran besar, mencapai Rp 55-60 ribu perkilogram, kalaupun turun atau naik, tidak terlampau jauh," ujar Sri.

Menurut Sri, komoditas cabai rawit merah dan juga hijau saat ini juga mengalami hal serupa. Untuk saat harga kedua bahan tersebut mencapai Rp 35-40 ribu perkilogram.

"Untuk cabai rawit yang merah dan juga hijau, juga sama. Harga jualnya masih stabil," sambungnya.

Sementara itu petani cabai di Kabupaten Kepahiang, Murti mengatakanb bahwa untuk saat ini hasil panen dari kebunnya cukup baik, meskipun dalam beberapa hari terakhir sering dilanda hujan deras. Ditambahlagi, harga jual cabai yang sekarang ini cukup tinggi, membuat dirinya dan juga suami semakin semangat untuk bertani.

BACA JUGA:Petani Cabai di Kepahiang Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk dan Obat Hama

"Kalau hasil panen, sejauh ini tidak ada kendala, walaupun dalam beberapa hari ini selalu turun hujan lebat. Apalagi harga cabai sekarang ini kan cukup mahal, sehingga memberikan keuntungan bagi kami para petani cabai ini," jelasnya.

Disinggung terkait harga jualnya ke pengepul, Murti mengaku kalau dirinya dan juga suami biasanya menjual ke pengepul di daerah mereka dengan harga Rp 45 ribu perkilogram. Kalaupun ternyata di pasaran harganya sudah mencapai Rp 55-60 ribu, menurutnya itu merupakan hal yang wajar sebab pengepul juga ingin  mencari keuntungan.

BACA JUGA:Harga Cabai di Kabupaten Kepahiang Terus Naik: Saat Ini Tembus Rp 75 Ribu Per Kilogram

"Kalau menurut saya wajar-wajar saja harganya sekarang di pasar sudah mencapai Rp 55-60 ribu, karena kan pengepul juga pingin untung," demikian Murti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan