Petani Cabai di Kepahiang Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk dan Obat Hama

Petani Cabai Desa Kelobak Dika (37) saat melakukan perawatan cabai di kebunnya. --SUHAI/RK
Radarkoran.com-Kelompok petani cabai di Desa Kelobak, Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu mengeluhkan harga pupuk dan obat hama yang melonjak dan merugikan mereka.
Petani Cabai Kelobak Dika ( 37 ) mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan nasib petani dengan menekan harga obat hama dan menyediakan pupuk subsidi.
"Kami para petani tidak ingin harga cabai melambung tinggi, kami inginnya ada standarisasi harga cabai. Kemudian perhatian pemerintah terkait harga obat-obatan. Kami para petani keberatannya di situ. Biaya pemeliharaan untuk cabai jadinya mahal, ditambah orang kerja di tingkat desa sudah tinggi sekali," kata Dika
BACA JUGA:Pasar Tradisional Pekan Kamis Dorong Ekonomi Warga Sengkuang
Ia menjelaskan obat hama dan pupuk saat ini melonjak dua kali lipat. Imbasnya, kata Dika, petani merugi, lantaran biaya pemeliharaan tanaman cabai yang cukup mahal. Kemudian, ditambah adanya cuaca ekstrem, yang dikhawatirkan dapat membuat cabai membusuk dan gagal panen.
"Sudah harga obat mahal belum lagi ini musim hujan tidak menentu, dipastikan tanaman cabai kami akan busuk dan petani lebih memilih untuk tidak memanen," jelasnya.
Dika berharap, harga obat hama dan pupuk kembali mudah dijangkau agar tidak memberatkan petani cabai.
"Harapan saya dan petani lain, harga obat hama itu murah, agar kami tidak merugi terus menerus," pungkasnya