Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan RI ke 79 Bersama Ustaz Malito

KEMERDEKAAN : Wakil Pimpinan PDM Kepahiang Ustaz Malito mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan cara menjadi insan yang bertaqwa, menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.--IYUS/RK

Radarkoran.com - HUT Kemerdekaan RI ke-79 tidak sekadar dirayakan dengan kegembiraan yang bersifat lahiriah, apalagi berubah menjadi pesta pora.

Pada 79 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 Allah SWT anugerahkan nikmat yang sangat besar dan luar biasa. Yakni kemerdekaan bangsa Indonesia.

Wakil Ketua PDM Kepahiang Bidang Majelis Tabligh, Tarjih, Tajdid dan Lembaga Dakwah Ustaz, Malito Junizon, M.Pd menyampaikan banyak orang tidak mengetahui bahwa di tanggal 17 Agustus Tahun 1945 paling bersejarah di Indonesia.

Karena pada saat itu juga bertepatan dengan hari yang terbaik berupa hari Jumat, dan bulan yang terbaik dalam Islam yakni bulan ramadhan. 

"Maka 17 Agustus 1945 pada waktu itu adalah hari jumat bulan Ramadhan. Tentu tidak ada yang kebetulan dalam peristiwa bersejarah bangsa ini. Semua yang terjadi atas izin dan kehendak Allah. Tidak ada daun yang jatuh dan pasir yang bergeser di lautan pun tanpa seizin Allah," Kata wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepahiang Ustad Malito Junizon M.Pd Kepada Radarkoran.com. 

BACA JUGA:Pemdes Tebat Monok Gelar Upacara & Lomba Peringatan HUT RI ke 79

Lebih lanjut, Allah memberikan nikmat pada bangsa ini, di hari dan bulan terbaik. Saat itu sebagai hadiah atas perjuangan orang-orang soleh para pendahulu yang menggemakan takbir dalam melawan penjajah. 

"Bahwa para pendahulu kita adalah orang-orang yang paham dengan agama, mereka memproklamasikan kemerdekaan dengan mencari momen hari, tanggal dan bulan yang baik, yakni tanggal 17 yang memberikan makna bahwa agama ini tegak berdasarkan atas 17 tiang agama, yaitu 17 rakaat sholat wajib 5 waktu sehari semalam," ucap ustaz Malito.

Para pahlawan menyadari bahwa perjuang ini atas pertolongan Allah, karena itu bentuk ungkapan rasa syukur mereka tertuang dalam pembukaan undang-undang dasar dengan kalimat atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa. Yang menegaskan bahwa kalau bukan atas pertolongan Allah kita tidak akan merdeka.

"Secara matematis rasanya tidak mungkin bangsa Indonesia waktu itu bisa merdeka, dengan segala keterbatasan senjata bisa merdeka, kalau bukan atas pertolongan dan izin Allah, tidak mungkin bambu runcing akan menang melawan tank-tank baja, bom dan senjata lainnya," katanya.

BACA JUGA:Warga Taba Tebelet Meriahkan HUT RI ke-79, Dari Pesta Rakyat hingga Gelar Perlombaan

Perlu kita ketahui, bahwa turunnya pertolongan Allah kepada para pejuang kita terdahulu tentu bukan tanpa sebab, mereka orang-orang soleh, orang yang taat kepada Allah, dan mereka orang-orang yang sabar dalam menerima ujian, siksaan dan berbagai macam kekejaman yang dilakukan oleh para penjajah. 

Karena itu, janji Allah terhadap orang-orang yang sabar, yang taat yang mengerjakan sholat, Allah berikan mereka pertolongan atas kesabaran dan ketaatan mereka kepada Allah.

Allah berfirman dalam Qs Al Baqarah 153 yang artinya :Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan