Bunga Rafflesia Mekar di Kepahiang Dikunjungi Turis Belgia
TURIS : Bunga Rafflesia Arnoldi mekar di Kepahiang dikunjungi turis Belgia dan dipandu Ketua LP2L2 Holidin.--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com - Bunga Rafflesia Arnoldi mekar sempurna di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Bahkan puspa langka ini turut menarik perhatian turis asal Belgia untuk melihatnya secara langsung.
Bunga Rafflesia Arnoldi itu mekar selebar 70 Cm dengan 6 kelopak bunga. Lokasinya ada di Kilometer 52 di Desa Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang.
Dari pinggir jalan pengunjung hanya berjalan kaki sejauh 400 meter atau sekitar lima menit melewati trek jalan setapak yang sudah dibuat oleh Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L2).
Masyarakat yang berniat melihat bunga ini disarankan memakai alas kaki khusus untuk hiking. Karena saat menuju lokasi pengunjung akan menaiki tanjakan lebih kurang setinggi tiga meter.
BACA JUGA:Manfaat Bawang Putih Dibakar dan Dikonsumsi Secara Rutin
"Bunga Rafflesia Arnoldi ini ditemukan sejak 5 Agustus 2024 lalu masih dalam bentuk bonggol, namun tepat pada tanggal Selasa 2 September 2024 mekar sempurna," kata Ketua LP2L2, Holidin, Selasa 2 September 2024.
Lanjut Holidin, Bunga Rafflesia Arnoldi yang mekar di pinggir jalan lintas Kepahiang-Bengkulu itu sudah empat hari mekar, namun masih tampak indah.
Disampaikannya beberapa hari terakhir sudah ada beberapa turis mancanegara yang melihat langsung bunga Rafflesia tersebut. Selain turis dari Belgia, beberapa hari sebelumnya juga ada turis dari Inggris yang datang melihat.
BACA JUGA:Konsumsi Garam Berlebihan, Bisa Sebabkan Darah Tinggi dan Masalah Ginjal
"Ini suatu kebanggan kawan -kawan kita dapat dikunjungi langsung dari negara luar. Makanya setiap hari terus memantau kondisi bunga Rafflesia Arnoldi, hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi bunga tersebut. Selain bunga Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar di sekitar bunga juga tampak dua bonggol bunga Rafflesia lagi yang diperkirakan akan mekar dua minggu lagi. Untuk biaya masuk tidak ada patokan biaya, namun pengunjung dipersilahkan untuk memberikan uang sukarela," pungkas Holidin.