Kenaikan Harga Beras Dipengaruhi Supply dan Demand
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. win Rizal, ME--GATOT/RK
Radarkoran.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provisni Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME menyebut jika kenaikan harga komoditas beras sangat bergantung dengan pola supply dan demand. Artinya ada kondisi ketergantungan dengan jumlah permintaan dan ketersediaan barang.
Ketidakseimbangan antara supply dan demand akan mempengaruhi kenaikan harga komoditas, dan secara langsung juga akan memperngaruhi angka inflasi daerah karena komoditi tersebut ikut andil menyumbang inflasi.
"Biasanya dalam konteks inflasi atau kenaikan harga itu terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara supply dan demand," kata Win Rizal pada Rabu, 4 September 2024.
Win Rizal menambahkan, persoalan supply dan demand pasti telah diantisipasi oleh pemerintah, sehingga jika adanya kenaikan harga komoditas secara terus menerus, sedangkan stok kebutuhan terpenuhi, pemerintah harus melakukan upaya-upaya yang signifikan.
BACA JUGA:Siap-siap, 17 September Perekrutan KPPS Pilkada 2024 Mulai Dibuka
"Untuk beberapa komoditas seperti beras, saya yakin upaya yang dilakukan sudah optimal. Bahkan ditengarai kondisi sebenarnya untuk berasnya stok ada, tapi harganya masih naik. nah ini yang yang perlu upaya-upaya lagi," sampainya.
Win Rizal menyebut, jika kondisi pertanian di Bengkulu dalam kondisi tidak panen atau adanya pengurangan hasil panen karena dampak kemarau, maka pemerintah melalui pihak terkait seperti Bulog akan melakukan supply komoditas dari daerah lain, bakan dari negara lain.
"Banyak cara untuk meredam perbedaan antara supply dan demand. Namun harga masih tetap terus naik pernah terjadi di 2023, di mana waktu itu 9 bulan dari 12 bulan, harga beras bergerak terus. Hal ini artinya memang ada situasi yang tidak normal," jelasnya.
BACA JUGA:Bupati Kopli Cuti Selama Masa Kampanye Pilkada 2024
Lebih lanjut, dalam mengatasi persoalan kenaikan harga tersebut, Win Rizal mengatakan perlu beberapa terobosan, baik dari segi penambah stok kebutuhan hingga peningkatan literasi masyarakat.
"Beberapa terobosan yang kita lakukan, misalnya membuat literasi kepada konsumen agar tidak sembarangan membeli beras kepada penjual yang menaikan harga sesuai keinginannya sendiri. Hal seperti demikian yang harus kita cegah," tutupnya.