Minim Sarana, Pengelolaan Sampah di TPST Kepahiang Belum Maksimal

KEPAHIANG RK - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) milik Pemerintah Kabupaten Kepahiang yang berlokasi di Desa Lubuk Saung Kecamatan Seberang Musi, sekarang masih minim tersedia sarana prasarana. Belum lagi kondisinya sekarang sudah diambang over kapasitas.

Untuk memaksimalkan TPST dalam pengelolaan sampah, maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi, mengusulkan kebutuhan alat berat.

Demikian disampaikan Kepala DLH Kabupaten Kepahiang, Swifanedi Yusda, S.Hut, alat berat yang dibutuhkan yakni buldoser, sehingga dengan adanya alat berat tersebut dapat mengelola sampah - sampah yang ada sebelum berakhir di tempat pembuangan akhir.

"Sementara untuk sekarang, yang ada di TPST hanya exavator 1 unit. Keterbatasan alat berat belum memaksimalkan pengelolaan sampah di TPST. Makanya akan diusulkan kebutuhan alat berat lainnya, seperti buldoser tersebut," jelasnya.

Lanjut dijelaskan Swifanedi, usualn kebutuhan alat berat ini disampaikan pihaknya kepada Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu beberapa waktu lalu. Selain buldoser, sejumlah kebutuhan alat lainnya juga diusulkan seperti amrol 2 unit, dan dumtruk 2 unit.

BACA JUGA:Perluasan Lahan TPST Kepahiang Tidak Kunjung Terealisasi

"Usulan tersebut diharapkan dapat diakomodir, guna menambah peralatan untuk mengelola sampah di TPST," kata Swifanedi.

Kekurangan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, diketahui dapat menyebabkan volume sampah hanya menumpuk di lokasi TPST, lantaran tidak bisa  dikelola.

Apalagi kondisi TPST saat ini semakin menumpuk, hanya mampu kisaran 3 tahun ke depan menampung sampah jika tidak dikelola dengan maksimal.

"Makanya usulan alat berat dan kebutuhan alat lainnya kita usulkan, agar memaksimalkan pengelolaan sampah, sehingga TPST tidak overload dalam waktu dekat," demikian Swifanedi. (**)