Sepanjang 2024, Puskesmas Muara Langkap Sudah Tangani 105 Pasien Ispa dan 40 Pasien Dermatitis

ISPA : Tenaga kesehatan saat memberikan pelayanan terhadap pasien Ispa dan Dermatitis di Puskesmas Muara Langkap.--RIAN/RK

Radarkepahiang.bacakoran.co - Terhitung dari awal Januari hingga penghujung Februari tahun 2024 ini, Puskesmas Muara Langkap Kecamatan Bermani Iir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mencacat sudah memberikan pelayanan terhadap 105 pasien Ispa dan 40 pasien Dermatitis.

Jumlah pasien tersebut per 26 Februari 2024. Ini diungkapkan Kepala Puskesmas Muara Langkap, Mesi Arena, S.ST, berdasarkan data yang di input oleh pihaknya mengenai penanganan pasien.

"Pasien dengan penyakit Ispa dan Dermatitis paling mendominasi, terdata di Puskesmas kami. Untuk usia pasien, rata-rata sudah dewasa," ujar Kapus Mesi menyampaikan, Selasa 27 Februari 2024.

Dijelaskannya, penyakit Ispa merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh berbagai agen penyebab seperti virus, bakteri, atau bahkan jamur. Sedangkan penyakit Dermatitis merupakan peradangan atau iritasi pada kulit yang umumnya ditandai dengan kulit gatal, kering, dan kemerahan.

BACA JUGA:Antisipasi Kelangkaan Jelang Ramadan, Pemkab Kepahiang Tingkatkan Pengawasan Penyaluran Gas Elpiji 3 Kg

Untuk penyakit kulit ini, umumnya terjadi akibat reaksi alergi. Dermatitis sendiri terbagi dalam banyak jenis. Di antaranya dermatitis atopik dan dermatitis kontak.

"Dampak buruk dari penurunan kualitas udara ini sangat jelas. Terutama kepada warga desa yang berisiko lebih tinggi terkena Ispa, karena paparan polusi udara yang biasanya disebabkan adanya pembakaran lahan," terang Kapus Mesi. 

"Peyakit Dermatitis atau eksim merupakan penyakit kulit yang tidak menular. Dermatitis bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga Lansia. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari," sambung Kapus Mesi menjelaskan.

Untuk mengurangi jumlah warga yang diserang Ispa dan Dermatitis, kata Mesi, pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi, selain penyediaan obat yang cukup. 

"Kita imbau supaya masyarakat membiasakan hidup bersih dan sehat. Untuk masyarakat yang melakukan pembakaran lahan untuk ditanami, kami anjurkan untuk menggunakan masker. Untuk kendala penanganan, ya sampai sejauh ini belum ada, persedian obat pun masuh cukup," ucapnya.

Puskesmas Muara Langkap menanungi 7 desa di Kecamatan Bermani Ilir yang terdiri dari Desa Muara Langkap, Desa Kembang Seri, dan Desa Cinta Mandi Baru, Desa Limbur Lama, Desa Cinta Mandi, Desa Sosokan Cinta Mandi, serta Desa Langgar Jaya. Saat ini, Puskesmas Muara Langkap hanya bisa melayani perawatan jalan bagi pasien. Dengan memiliki 2 dokter, 1 dokter spesialis dan 1 lagi dokter umum.

BACA JUGA:Rakerda PD Aisyiyah Kepahiang: Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban

"Untuk perawatan, setatusnya masih rawat jalan. Kami berharap Puskesmas kami ini dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat dijadikan Puskesmas rawat inap. Sebab status itu sangat membantu kami dalam melayani kesehatan masyarakat. Seperti yang diketahui, jarak antara wilayah dan rumah sakit dari sini cukup jauh," demikian Mesi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan