PT. TUM Milik Disebut Rugikan Masyarakat Barat Wetan
RUGIKAN : PT. Trisula Ulung Mega Surya (TUM) yang berada di wilayah Desa Barat Wetan Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. --YUS/RK
Radarkoran.com - Perusahaan harus memberikan kontribusi dalam mendukung kemajuan pembangunan di daerah, terutama dalam upaya mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Masyarakat berhak mendapatkan kesejahteraan dari aktivitas perusahaan yang berada di sekitar desa.
PT Trisula Ulung Mega Surya (TUM) Perkebunan Teh Milik Perusahaan Taiwan ini disebut malah bertindak sebaliknya. Berada di wilayah Desa Barat Wetan Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, PT TUM disebut tidak ada manfaat dan merugikan masyarakat desa setempat.
Salah satu warga Desa Barat Wetan Ipet menyampaikan, selama ini keberadaan PT TUM tidak pernah memberikan kontribusi terhadap masyarakat desa. Padahal perusahan ini sudah berdiri puluhan tahun dan meraup keuntungan yang tidak kecil, karena hasil produksi teh mereka dijual dengan mata uang dolar.
"Dan masyarakat Desa Barat Wetan juga mempertanyakan program CRS PT. TUM yang selama ini tidak pernah ada, adapun memperdayakan masyarakat sekitar sebagai buruh kontrak, dengan semena-mena bisa memecatnya, ini sudah pelecehan dan penghinaan dilakukan oleh PT TUM," kata Ipet saat menyampaikan aspirasinya saat reses DPRD Provinsi Bengkulu, Sabtu 23 November 2024.
Lebih lanjut, sebagai masyarakat Desa Barat Wetan Ipet mengaku sangat kecewa terhadap perusahaan ini. Dia menegaskan bahwa PT TUM tidak berperan mendukung program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, malah yang ada merusak fasilitas jalan desa.
BACA JUGA:Tidak Salurkan CSR, Disperinnaker Kepahiang Singgung PT TUM
"Jangankan untuk membantu pembangunan di desa kami, jalan masuk ke pabrik PT TUM itu melewati jalan desa kami, belum pernah diperbaiki," cetus Ipet.
Dia juga menambahkan, PT. TUM bisa menjadi permasalahan besar bagi masyarakat Desa Barat Wetan jika tidak cepat diselesaikan. Bisa jadi kekecewaan masyarakat akan diluapkan dengan caranya sendiri, dan akhirnya banyak yang dirugikan.
"Harapan kami masyarakat Desa Barat Wetan kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, serta stokholder terkait, bisa memberikan ketegasan terhadap pihak PT TUM. Boro-boro salurkan CSR, jalan desa kami rusak saja perusahaan ini hanya diam saja," pungkasnya.