Gerakkan Potensi Ekspor Produk Unggulan Bengkulu, Container Export Dilaunching
LAUNCHING : Kegiatan launching Container Export di PT. Pelindo II Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada Rabu, 3 April 2024--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam upaya menggerakkan potensi ekapor produk unggulan di wilayah Bengkulu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama PT. Pelindo II Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu menggelar kegiatan launching Container Export pada Rabu, 3 April 2024 di PT. Pelindo II Pelabuhan Pulau Baai, Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
Dalam kegiatan launching Container Export ini dipimpin dan diresmikan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MM secara seremonial dengan pemecahan kendi di container.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, keberadaan pelabuhan merupakan salah satu variabel utama penentu penggerak ekonomi daerah. Sehingga untuk melihat perkembangan suatu daerah dapat dilihat dari aktivitas pelabuhannya.
Dan dengan adanya kegiatan launching Container Export ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bagi pelaku usaha unggulan yang ada di Bengkulu, apalagi sarana prasarana pendukung pelabuhan ini sudah terjaga, baik dari sisi komoditas dan lainnya.
"Launching container export ini hanyalah bagian kecil dari proses penjang membangun ekonomi daerah yang tangguh dan mandiri. Oleh karena itu, saya mengharapkan para eksportir, pelaku usaha dan UMKM dapat bekerja sama untuk memanfaatkan kontainer yang telah disediakan ini," ungkap Rohidin.
BACA JUGA:Ops Ketupat Nala 2024 Dimulai, 2.236 Personel Disiagakan di Provinsi Bengkulu
Dengan adanya container export yang disiapkan oleh PT. Sinokor dan Heung A Line dan PT. Winarapan ini akan memperlancar aktivitas ekspor komoditi unggulan Bengkulu. Juga nantinya tidak akan ada double handling atau penanganan ganda, sehingga akan lebih efektif dan efisien.
"Double handlingnya hilang dan pembiayaan akan lebih efisien 20-25 persen. Ini menurut saya akan sangat mendorong percepatan ekspor komoditas Bengkulu," imbuh Gubernur Rohidin.
Untuk diketahui, dari sembilan kabupaten dan satu kota, wilayah Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang merupakan daerah dengan potensi pertanian holtikultura dan perkebunan kopi. Pada tahun 2023 Rejang Lebong telah melakukan ekspor kopi ke Singapura melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di sisi lain, Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Tengah merupakan penghasil sawit dan karet. Pada tahun 2023 telah melakukan ekspor karet melalui pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan. Selama ini produk yang telah diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu adalah batu bara.
"Untuk kopi kita beberapa minggu lalu sudah kita keluarkan melalui pelabuhan Pulau Baai, ini sangat potensial juga, jumlahnya cukup besar. Sekarang persoalan, nanti kopi ini langsung ke negara tujuan atau masih diolah di dalam negeri. Jadi memungkinkan tidak komoditas kopi ini langsung ke luar negeri, termasuk komoditas yang lainnya," samapai Gubernur Rohidin.
Lebih jauh, dengan persoalan yang ada, Gubernur Rohidin menyebut dibutuhkan dukungan dan sinergi yang kuat antara berbagai pihak, terutama di jenjang pemerintah setempat. Sehingga semua persoalan dan permasalahan yang ada dapat diatasi dengan baik.
"Sekali lagi ini diperlukan sebuah pemahaman dari semua pemangku kepentingan, dari teman-teman karantina tolong pastikan. Kemudian dari bea cukai, dari Asosiasi ekspor. Dan tidak lupa supporting dari bupati/walikota memastikan kesiapan komoditas dari sisi volume maupun kontinuitas," tambah Gubernur.
BACA JUGA:Penataan dan Penertiban Pantai Panjang Diwacanakan Setelah Idul Fitri