BPKP Bengkulu Fokus Pengawasan dan Peringatan Dini
FOKUS : Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu, Faeshol Cahyo Nugroho menyampaikan BPKP Bengkulu fokus pengawasan dan peringatan dini.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu, Faeshol Cahyo Nugroho mengatakan jika BPKP Bengkulu akan fokus melaksanakan pengawasan dan peringatan dini.
Dikatakannya keberadaan BPKP akan mengoptimalkan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pengawasan keuangan dan pembangunan daerah.
Dari segi pengawasan, terdapat sembilan fokus pengawasan BPKP RI dan jajaran di tahun 2024 ini. Pengawasan tersebut diantaranya, pertama terkait dengan reformasi pembangunan SDM yang termasuk di dalamnya sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Kedua, percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur dan konektivitas. Ketiga, akuntabilitas keuangan negara dan daerah. Keempat, pembangunan ekonomi.
BACA JUGA:40 Orang Mendaftar, Seleksi JPT Pratama Pemprov Bengkulu Masuk Seleksi Berkas
Kelima, ketahanan pangan. Keenam, ketahanan Energi. Ketujuh, penguatan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih. Terakhir pengawasan atas hambatan kelancaran pembangunan dan pengawasan isu strategis daerah di 34 provinsi.
"Untuk pengawasan, sekarang sekarang lebih ke alert warning system atau pemberian peringatan dini terkait dengan pencapaian program-program pemerintah agar program yang ada dapat tercapai, itu jadi fokus kita," kata Faeshol Cahyo yang baru-baru ini dilantik menjadi Kepala BPKP Provinsi Bengkulu.
Lebih jauh, dalam upaya memastikan program pemerintah dapat berjalan dengan baik, Faeshol menyebut semua pihak harus ikut berperan. Seperti halnya dalam mengatasi persoalan fiskal yang menyebabkan keterbatasan anggaran untuk pembangunan, semua pihak harus ikut berpastisipasi mengatsi persoalans yang ada.
"Semua pihak harus dapat fokus untuk memecahkan permasalahan yang ada, sehingga keterbatasan anggaran dan program-program akan terus berjalan. Anggaran itu, istilahnya kalau dulu dibagi rata dan sebagainya, sekarang tidak bisa, kita harus fokus dalam pemecahan permasalahan. Masalah utamanya apa, maka anggarannya harus difokuskan kemana," tuturnya.
BACA JUGA:Inspektorat Siap Sanksi ASN Tambah Libur
Disisi lain, Faeshol juga berharap dukungan semua pihak dan pemangku kepantingan di wilayah Bengkulu untuk sama-sama bersinergi dan berkolaborasi untuk menjalankan program dan mengatasi beberapa persoalan yang biasa ditemukan.
"Yang sudah biasa kita lakukan terkait dengan stunting, kemiskinan, infrastruktur, masalah kesehatan dan pendidikan, ini yang jadi fokus pengawasan kita dan bersama-sama kita atasi," pungkasnya.