Longsor Susulan, Warga Jalan Baru Kepahiang Terpaksa Ngungsi
LONGSOR : Salah satu penghuni rumah di jalan baru Kelurahan Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mengungsi akibat longsor susulan.--EPRAN/RK
Radarkoran.com - Longsor susulan terjadi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, dampak guyuran hujan lebat. Terlebih belum ada penanganan yang dilakukan terhadap longsor-longsor tersebut. Karena untuk melakukan perbaikan secara permanen, membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sehingga mengharuskan ada pembahasan lebih lanjut.
Sejauh ini baru ada penanggulangan secara kedaruratan dari BPBD, memberikan bantuan tanggap bencana dan melaporkan longsor yang terjadi, baik ke BPBD Provinsi Bengkulu maupun ke BNPB Pusat.
Berdasarkan data yang diperoleh Radarkoran.com, longsor di jalan baru Kelurahan Pasar Kepahiang terjadi 10 April 2024 lalu. Kemudian terjadi longsor susulan yang terjadi beberapa hari lalu.
Longsor susulan tersebut nyaris merobohkan 1 dapur warga dan ada 5 rumah warga lainnya yang ikut terdampak. Khawatir terjadi lagi longsor susulan, salah satu penghuni rumah dengan terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.
Kepala BPBD Kepahiang, Hendra, ST melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Intan Haerani, SP membenarkan kalau ada warga yang mengungsi lantaran takut terjadi longsor susulan di jalan baru Kelurahan Pasar Kepahiang. Dipaparkannya akibat longsor susulan yang terjadi, memang ada satu rumah yang sudah tidak lagi bisa dihuni.
"Memang ada longsor susulan, sehingga pemilik rumah tersebut merasa sudah tidak aman lagi, sehingga mengungsi ke rumah kerabatnya," sampai Intan, Rabu 24 April 2024.
BACA JUGA:5 Titik Longsor di Jalan Dusun Kepahiang-Tebat Monok Menutupi Setengah Badan Jalan
Terkait longsor susulan yang terjadi di jalan baru Kelurahan Pasar Kepahiang, Pemkab Kepahiang bersama OPD baru sebatas melakukan peninjauan dan penanggulangan secara kedaruratan.
"Longsor di jalan baru Kelurahan Pasar Kepahiang baru sebatas peninjauan. Untuk penanganannya secara permanen, itu membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan melibatkan sejumlah pihak. Karena anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya sangat besar. Sehingga diperlukan penganggaran jika ingin melakukan pembangunan tersebut," kata Wabup Kepahiang, Zudi Nata.
Longsor di jalan baru Kelurahan Pasar kepahiang sudah dilaporkan ke BNPB dan BPBD Provinsi Bengkulu. Diharapkan, laporan yang disampaikan ini dapat ditindak lanjuti serta direalisasikan penanganannya.
Untuk diketahui, akibat guyuran hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu belakangan ini menyebabkan terjadi bencana alam, Baik itu longsor maupun banjir dan sejumlah bencana alam lainnya.
Dari peninjauan yang dilakukan BPBD Kepahiang, perbaikan akibat dampak bencana alam yang terjadi tersebut membtuhkan anggaran yang sangat besar. Untuk pembangunan permanen, sedikitnya membutuhkan anggaran hingga Rp 24 miliar.
BACA JUGA:Terancam Putus, Longsor Jalan Seberang Musi Terkesan Dibiarkan
Dari bencana alam yang terjadi, berikut 6 lokasi yang sifatnya membutuhkan penanggulangan dan besaran anggarannya. Yakni longsor di Kelurahan Pensiun membutuhkan anggaran Rp 7 miliar, longsor di 2 titik di Desa Karang Endah membutuhkan Rp 6 miliar, longsor di Jalan Baru Kelurahan Pasar Kepahiang membutuhkan Rp 4 miliar, longsor di Desa Weskust membutuhkan Rp 1 miliar, longsor di SDN 15 Pensiunan membutuhkan Rp 1 miliar, dan longsor di Desa Kutorejo membutuhkan Rp 4 miliar.