Bantuan Alsintan Optimalisasi Lahan Pertanian Mulai Direalisasikan
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, S.Hut,.M.Si--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mulai merealisasikan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) berupa mesin pompa air yang digunakan untuk optimalisasi lahan pertanian yang mengalami kendala pengairan di kabupaten/kota.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, S.Hut, M.Si mengatakan, dari jumlah usulan yang disampaikan pihaknya ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI sekitar 580 unit, 60 persen sudah disalurkan pihak kementerian ke kabupaten/kota di wilayah Bengkulu.
"Mesin pompa air ini ada ukuran 3 sampai 8 inch sesuai usulan kita pada angka 580-an. Saat ini sudah terealisasi 60 persennya dan dalam waktu dekat seluruhnya kan didatangkan dari pihak kementerian," kata M.Rizon.
Ia menjelaskan, bantuan Alsintan berupa mesin pompa air tersebut digunakan pada areal pertanian yang membutuhkan pengairan, namun posisi air lebih rendah dari areal pertanian, sehingga dengan mesin pompa air yang ada dapat mengalirkan air ke areal pertanian.
BACA JUGA:Bantuan PSR Petani Sawit Bengkulu Baru Terealisasi 15 Persen
"Pompa ini untuk menaikkan air dari perairan dangkal. Artinya kita menaikan air, misalnya dari sungai yang berada dibawah lahan persawahan dengan ketinggian kurang dari 10 meter," sampainya.
Untuk penerima bantuan Alsintan pompa air tersebut merupakan petani yang ada di wilayah Bengkulu dan telah tergabung dalam kelompok tani (Poktan) yang ada di wilayah Bengkulu. Hal ini dilakukan agar penyaluran bantuan dapat dilakukan secara merata dan tepat sasaran.
"Penerima tentunya kelompok tani yang punya sawah, misalnya satu mesin pompa air itu untuk mengairi antara lima sampai sepuluh hektar lahan. Dan tentunya kelompok taninya sudah terverifikasi dan masuk dalam Simluhtan (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian)," tuturnya.
M. Rizon berharap penyaluran bantuan Alsintan berupa mesin pompa air yang dianggarkan dari APBN melalui Kementerian Pertanian RI tersebut segera diselesaikan, sehingga nantinya dapat segera dimanfaatkan oleh para petani yang ada di wilayah ini.
"Seluma, Kaur, dan Bengkulu Selatan sudah. Sebagian yang lain masih menyusul," singkatnya.