Penutupan Festival Tabut 2024, 32 Tabut Sakral dan Tabut Pembangunan Bersanding
TABUT : Tabut bersanding di kawasan Lapangan Merdeka Kota Bengkulu pada Senin, 15 Juli 2024--GATOT/RK
Radarkoran.com - Festival Tabut 2024 telah mencapai puncak penyelenggaraan. Festival ini merupakan warisan budaya Islam dan sejarah yang panjang di Provinsi Bengkulu yang selalu diperingati setiap 1 sampai 10 Muharram, di mana pada tahun 2024 ini bertepatan pada tanggal 6 sampai 16 juli.
Sedikitnya, pada pelaksanaan Festival Tabut tahun 2024 ini ada 17 Tabut Sakral dan 16 Tabut Pembangunan/Budaya yang akan bersanding di malam penutupan penyelenggaraan Tabut pada Senin malam, 15 Juli 2024 dan akan dibuang pada Selasa 16 Juli 2024.
"Untuk tahun ini, jumlah Tabut Penja yang dianggap sakral adalah 17 buah, sedangkan Tabut Pembangunan atau Tabut Budaya ada 16 buah," Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bengkulu, Murlin Hanizar.
Lebih jauh, pelaksanaan festival tabut menggabungkan antara tradisi sakral dan pembangunan budaya ini dikenal sebagai upacara peringatan kematian cucu Nabi Muhammad, Imam Husain, di Padang Karbala.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Pantau dan Berburu Jajanan di Festival Tabut
Festival ini merupakan tradisi yang sangat dihormati di Bengkulu dan dalam penyelenggaraannya terdapat dua jenis tabut yakni Tabut Penja dan Tabut Pembangunan atau Tabut Budaya.
Tabut Penja merupakan simbol dari kesakralan dan penghormatan, memainkan peran penting dalam seluruh rangkaian acara. Tabut Penja ini akan diarak dengan penuh penghormatan, dan setiap prosesi dilakukan dengan ritual yang sangat hati-hati untuk menjaga nilai-nilai sakral yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan untuk Tabut Pembangunan atau Tabut Budaya lebih difokuskan pada aspek kebudayaan dan pembangunan. Tabut Budaya ini mengedepankan aspek-aspek kebudayaan yang ingin dilestarikan, serta menjadi simbol pembangunan daerah yang terus digalakkan.
Tabut-tabut ini dihiasi dengan berbagai ornamen yang mencerminkan kekayaan budaya Bengkulu, dan seluruh tabut -tabut tersebut akan disandingkan pada malam terakhir yang memberikan warna dan semangat pada perayaan tersebut.
Lalu pada hari terakhir Festival, tabut -tabut tersebut akan diarak dari balai raya semarak menuju karabela yang beralamat di Kelurahan kebun tebeng Kota Bengkulu. Kegiatan ini dinamakan Tabut Tebuang atau
"Untuk prosesi pembuangan Tabut iji akan dipimpin oleh Ketua Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) dan pak Gubernur," imbuh Murlin.
Lebih lanjut, Muslim memaparkan, persiapan festival ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, komunitas lokal, hingga masyarakat umum baik dalam pelaksanaan prosesi Tabut hingga berbagai acara pendukung lainnya seperti pameran seni, pertunjukan musik tradisional, dan bazar kuliner khas Bengkulu.
BACA JUGA:Korean Street Food hingga Serba Lima Ribu Diserbu Pengunjung di Bazar Tabut
"Pada pelaksanaan festival ini kami ingin menghidupkan suasana festival dengan berbagai kegiatan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Ini adalah momen bagi kita semua untuk merayakan kebudayaan kita," tutur Murlin.