Gara-gara ini, Layanan Hemodialisa di RSUD Kepahiang Terpaksa Batal
Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda--DOK/RK
KEPAHIANG RK - Rencana dibukanya layanan Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang batal terlaksana sejak Juni 2023 lalu. Hal ini terjadi gara-gara RSUD Kepahiang belum memiliki dokter dan perawat yang mengantongi sertifikat khusus dialis.
Dikatakan Direktur RSUD Kepahiang, dr. Febi Nursanda, untuk mendapatkan sertifikat tersebut, dokter serta perawat harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Namun, sistem pelatihan untuk dokter dan perawat khusus dialis ini sifatnya masih antre.
"Kita harus mengirimkan dokter dan perawat untuk mengikuti pelatihan, yang ternyata untuk mengikuti pelatihan itu harus antrien. Dokter dan perawatnya (Yang akan dikirim pelatihan) sudah siap, tinggal mengikuti saja," kata Febi.
Lanjut dikatakan oleh Febi, sejumlah peralatan di dalam menunjang pelayanan tersebut bagi masyarakat, sudah lengkap. Bahkan alat kelengkapan layanan hemodialisa tersebut diuji tim Pernefri.
"Jadi, tidak hanya kesiapan alat, sumber daya manusianya dan uji klinis peralayan juga perlu kesiapan. Iya setelah semuanya lengkap dan siap, barulah layanan hemodialisa siap dioperasikan," jelas Febi.
BACA JUGA:RSUD Kepahiang Dapat Pembiayaan Sarpras dan Ambulance
Dia menambahkan, layanan hemodialisa ini akan menambah jumlah layanan yang ada di RSUD Kepahiang, setelah salah satunya layanan khusus mata, yakni operasi katarak.
Layanan hemodialisa diyakini dapat memenuhi kebutuhan pasien yang mengalami gangguan kesehatan ginjal, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah untuk melakukan cuci darah.