Radarkoran.com - Sebuah pulau kecil yang berlokasi di perairan sebelah utara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyajikan berbagai keindahan alam yang belum banyak dieksplorasi. Salah satunya ialah Pulau Babi.
Pulau Babi berlokasi di Desa Parumaan, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Pada 12 Desember 1992 lalu, Pulau Babi pernah tenggelam oleh tsunami dan gempa bumi di Pulau Flores bagian timur, sehingga mengakibatkan 263 orang meninggal dari 700 penduduk di pulau tersebut.
Seperti tak berpenghuni, namun Pulau Babi masih dihuni oleh 30 kepala keluarga hingga saat ini. Pascatsunami, pemerintah telah mengosongkan pulau tersebut dan seluruh warga dipindahkan ke Desa Nangahale Kecamatan Talibura.
Namun banyaknya lahan kosong di Pulau Babi, membuat beberapa warga kembali untuk mengolah lahan perkebunan dengan bertani, beternak, dan juga sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Masyarakat yang kembali tinggal di Pulau Babi ini membangun rumah mereka yang letaknya tidak jauh dari pesisir pantai. Mereka membuat rumah tempat mereka tinggal berbentuk rumah panggung sebagai ciri khas masyarakat Bajo, dengan menggunakan bahan-bahan lokal.
Tsunami dan gempa bumi yang melanda Pulau Babi pada 1992 silam merusak kehidupan laut di daerah tersebut. Sehingga seiring berjalannya waktu, laut pun mulai pulih kembali.
BACA JUGA:2 Aset Pariwisata Kepahiang Sudah Ada Nilai Lelang, Sayangnya Tidak Ada Investor Tertarik
Patahan laut di perairan Pulau Babi akibat bencana alam tersebut mulai ditumbuhi terumbu karang dan hidup ikan-ikan yang indah. Sehingga Pulau Babi menjadi salah satu destinasi yang menakjubkan di Kabupaten Sikka.
Akibat bencana alam sehingga tercipta patahan yang berbentuk jurang dengan panjang 100 meter dan kedalaman 10 hingga 20 meter. Patahan ini bisa dilihat jelas dari atas perahu motor yang di mana pada dasar laut terdapat koral-koral berwarna putih serta biota laut lainnya yang menjadi daya tarik pulau ini.
Pulau ini sangat cocok bagi penggemar olahraga air snorkeling dan diving. Dengan jernihnya air laut dan kekayaan bawah laut, tentunya menjadikan tempat ini populer di kalangan wisatawan
Pesona bawah laut Pulau Babi juga pernah menjadi lokasi pengibaran bendera pada peringatan HUT RI yang ke-75, dengan melibatkan 22 penyelam lokal yang bersertifikat. Pelaksanaan pengibaran bendera ini pun dilakukan di bawah dasar laut, persis pada mulut patahan di perairan Pulau Babi.