Pemprov Bengkulu Tekankan Sinergi dan Kolaborasi Cegah TPPO

Rabu 16 Oct 2024 - 08:47 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menekankan akan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Bengkulu. 

Hal demikian disampaikan Asisten I Sekretariat Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si usai menghadiri kegiatan Sosialisasi Sinergi dan Kolaborasi Semua Pihak dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bertempat di Ruang Pola Pemprov Bengkulu pada Selasa pagi, 15 Oktober 2024.

"Kegiatan kita hari ini adalah sosialisasi untuk bagaimana kita meningkatkan kinerja dan kolaborasi dalam upaya-upaya pemerintah mencegah tindak pidana perdagangan orang dan kekerasan terhadap perempuan," kata Khairil saat diwawancarai usai membuka kegiatan. 

Ia menyebut, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, maupun perdagangan orang tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, atau dilakukan oleh para penegak hukum saja, tetapi seluruh masyarakat dan stakeholder yang ada di pemerintahan harus dapat terlibat dengan baik. 

Di lingkungan masyarakat sendiri, upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan TPPO bisa dilakukan melalui perantara dalam bentuk komunitas, bisa dalam bentuk NGO atau LSM. Peran mereka juga sangat penting, mengingat merekalah yang paling banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat dan mengetahui situasi yang ada ditengah masyarakat luas. 

BACA JUGA:Berperan Selamatkan Pesisir dan Hutan Tropis Bengkulu, Tim Kerja Yayasan PPHTB Dilantik

"Nah, kita berharap dengan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak ini, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah bisa berhasil efektif karena semuanya bergerak dan bisa sampai ke masyarakat sert sampai ke tingkat bawah akar rumput," imbuh Khairil. 

Lebih jauh dikatakan Khairil, dengan perkembangan dan perubahan jaman saat ini, tindak pidana perdagangan orang hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi. Beberapa faktor turut menjadi penyebab seperti desakan ekonomi, pemahaman terhadap agama kurang, hingga pengaruh dari media sosial internet yang sangat berpengaruh signifikan baik terhadap anak-anak maupun orang dewasa. 

"Untuk itu, dengan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, upaya kita dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang dapat dilakukan dengan efektif," ujar Khairil. 

Sementara itu, ditambahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat mengatakan, dengan adanya sinergi dan kolaborasi seperti yang dilakukan dalam kegiatan sosialisasi hari ini, diharapkan nantinya dapat membuat tindak pidana perdagangan orang termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalis  dan dicegah dengan baik. 

"Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi kita karena kita mengundang semua pihak agar nanti sama-sama bersinergi berkolaborasi untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang di Provinsi Bengkulu dan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak," tutur Eri. 

Ia menambahkan, sepanjang tahun 2024 ini, pihaknya telah menangani setidaknya 26 kasus baik kekerasan terhadap perempuan dan anak maupun TPPO. 

"Sampai hari ini saja sudah 26 kasus. 26 kasus itu termasuk tindak pidana perdagangan orang maupun kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap perempuan. Kita harapkan kedepannya dapat diminimalisir dengan baik," tutupnya. 

 

Kategori :