Pemprov Bengkulu Dorong Keberadaan Sekolah Ramah Anak

Kepala DP3APPKB, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd--GATOT/RK

Radarkoran.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu terus mendorong agar Bengkulu menjadi Kota Ramah Anak. 

Salah satu upaya mendukung percepatan menjadikan Bengkulu sebagai Kota Ramah Anak tersebut yakni dengan tranformasi sektor pendidikan dengan menunjuk beberapa sekolah sebagai percontohan penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA).

Kepala DP3APPKB, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd mengatakan, Program Sekolah Ramah Anak di Bengkulu sudah bergulir sejak 2018 dan terus diperluas. Ada tiga sekolah, yakni SMAN 4, SMKN 2, dan MAN 2 Kota Bengkulu yang telah ditunjuk sebagai percontohan penerapan SRA di wilayah Bengkulu. 

"Konsep SRA ini bukan hanya sekadar label, karena sekolah yang masuk dalam program ini harus benar-benar menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Sekolah harus menjadi tempat yang mendukung hak mereka dan memastikan anak-anak bisa belajar tanpa rasa takut, tanpa tekanan, dan tanpa diskriminasi," kata Eri Yulian. 

Ia menambahkan, keberhasilan program ini tidak bisa hanya diukur dari jumlah sekolah yang ditetapkan, melainkan dari bagaimana konsep ini diterapkan dengan baik dilapangan. Terutama dalam memastikan sekolah benar-benar bebas dari kekerasan fisik maupun verbal, baik dari guru maupun sesama siswa. Fasilitas juga harus mendukung, seperti ruang kelas yang nyaman, toilet bersih, dan akses bagi siswa berkebutuhan khusus. 

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Terima Tambahan 9.000 Dosis Vaksin PMK

Selain itu, hak anak-anak juga benar-benar diperhatikan, seperti berhak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, menyuarakan pendapat, serta mendapatkan perlindungan dari segala bentuk perundungan dan diskriminasi.

"Pada dasarnya, penerapan konsep ini kami tidak ingin ada siswa yang merasa tertekan atau takut datang ke sekolah. Dan sinergi antara guru, orang tua, dan siswa menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif," sampai Eri Yulian.

Lebih jauh, DP3APPKB tidak ingin program ini hanya menjadi proyek seremonial belaka. Untuk itu, sekolah-sekolah percontohan program SRA akan rutin dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala. 

"Kami akan terus melakukan pemantauan dan memberikan pendampingan terhadap sekolah percontohan ini. Kalau ada kendala, kami siap mencari solusi, sehingga konsep ini benar-benar bisa diterapkan secara optimal," imbuh Eri Yulian. 

Disisi lain, Pemprov Bengkulu juga menargetkan agar seluruh sekolah di provinsi ini bisa masuk dalam kategori Sekolah Ramah Anak.

"Tentunya untuk mewujudkan ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dukungan dari sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar Bengkulu benar-benar bisa menjadi Provinsi Ramah Anak," tutup Eri Yulian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan