Sherly Gantikan Suami jadi Cagub Maluku Utara? Ditinggalkan Warisan Rp 700 M dan 214 Tanah

Jumat 18 Oct 2024 - 10:07 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Benny Laos merupakan salah satu kandidat calon gubernur Maluku Utara 2024. Namun Benny Laos meninggal dunia, Sabtu 12 Oktober 2024 beserta korban lainnya. Lantaran Kapal milik Benny Laos terbakar dan meledak di pelabuhan regional di Desa Bobong Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu. 

Karena suaminya meninggal, Sherly Tjoanda diusulkan untuk menjadi Cagub Maluku Utara 2024. Selain itu juga, Almarhum Benny Laos juga meninggalkan warisan harga sebesar Rp 700 miliar serta 214 tanah. Apakah benar Sherly gantikan suaminya jadi Cagub?

Dengan meninggalnya sang suami, sehingga istrinya Sherly Tjoanda diusulkan menjadi pengganti Benny Laos menjadi Cagub Malut (Maluku Utara). Untuk  diketahui, dalam pencalonannya almarhum Benny Laos diusung oleh 8 partai pendukung. Bahkan 8 partai partai mendukung tersebut menyetujui jika Sherly Tjoanda untuk menggantikan posisi Benny Laos sebagai Cagub Malut. Kedelapan partai pendukung tersebut adalah, NasDem, Demokrat, PAN, PKB, PPP, Partai Buruh, PSI, dan Gelora.

Juru bicara pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe, Muksin Amrin mengatakan, usulan terhadap Sherly Tjoanda supaya bisa menggantikan suami di Pilgub Malut 2024 setelah parpol pengusung melakukan rapat pada Minggu 13 Oktober 2024). Alasannya, memilih Sherly Tjoanda salah satunya untuk melanjutkan perjuangan almarhum Benny. Sehingga yang dianggap layak untuk melanjutkan program dan cita-cita besar tersebut adalah Sherly Tjoanda yang merupakan istri almarhum Benny Laos. Sebagai pertimbangan lainnya juga berkaitan dengan efek elektoral dan kemaslahatan.

"Keputusan koalisi partai politik yang akan disampaikan kepada keluarga Benny Laos, salah satunya istri Benny Laos. Jika kemudian setuju, partai politik akan mengurus B1KWK dan selanjutnya dalam tujuh hari kita akan segera mengajukan pergantian calon kepada KPU Provinsi Maluku Utara," kata Muksin dikutip dari Tribun-medan.com, Kamis 17 Oktober 2024. 

BACA JUGA: Muhammadiyah Tegaskan Riswah Politik Haram

Sebaliknya, lanjut Muksin, jika usulan ditolak oleh Sherly, parpol pengusung telah menyiapkan sosok lain untuk diusulkan sebagai calon gubernur.

"Plan A-nya adalah meminta persetujuan beliau (Sherly Tjoanda), dan plan B-nya adalah kemungkinan mengantisipasi jika beliau menolak untuk menggantikan. Maka partai koalisi punya alternatif plan B," jelas Muksin

Sementara itu, atas meninggalnya Benny Laos keluarga ditinggali warisan harta Rp 700 miliar dan 214 bidang tanah. Dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LKHPN) Benny Laos memiliki harta Rp 709.760.235.594. Selain itu juga memiliki memiliki 214 tanah dan bangunan senilai Rp 201.133.967.263. Serta memiliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.

Selanjutnya, Kekayaan Benny Laos juga terbagi dalam harta bergerak lainnya Rp 37.575.000.000, surat berharga Rp 245.324.000.000, lalu kas dan setara kas Rp 146.173.849.119 juga harta lainnya Rp 96.968.144.090. Sedangkan hutang Benny Laos Rp 24.478.040.078.

Disisi lain, meninggalnya Benny Laos terus dilakukan penelusuran oleh pihak kepolisian. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asri Effendy menerangkan kini tengah mendalami keterangan sejumlah saksi. "Kami sudah melakukan pemeriksaan 9 saksi," katanya.

BACA JUGA:Jelang Purnatugas, Jokowi Kumpulkan Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju

Ia mengatakan polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap insiden speedboat terbakar di Maluku Utara. "Kami dari Polda Maluku Utara berusaha menangani perkara ini dengan cepat, profesional dan semaksimal mungkin," katanya. 

Sekadar mengulas, Benny Laos dan rombongannya dijadwalkan melakukan kampanye di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat. Kapal milik Benny Laos yang bernama Bela 72 awalnya berlabuh sementara untuk mengisi bahan bakar minyak di pelabuhan regional di Desa Bobong Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu 12 Oktober 2024. 

Tapi naas, kapal motor itu dilalap api hingga Benny meninggal dunia pada usia 52 tahun. Selain dia, lima orang meninggal dunia dalam insiden tersebut, yaitu Ester Tantri selaku anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat dan Mubin A Wahid selaku Ketua DPW PPP Provinsi Maluku Utara. 

Kategori :