Radarkoran.com - Akhir-akhir ini, ramai di media sosial terutama TikTok dan X tentang jam koma Gen Z. Banyak orang mengaitkannya dengan waktu ketika seseorang merasa sangat over whelmed karena kelelahan mental.
Dalam kondisi ini, seseorang sering kali melamun, bengong, kesulitan untuk berpikir jernih, tidak nyambung saat diajak berbicara, dan kerap membuat kesalahan dan tidak fokus saat mengetik.
Tapi, sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan jam koma?
Pakar Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Zaki Nur Fahmawati, M.Psi mengatakan bahwa dalam dunia psikologi jam koma biasa dikenal sebagai kelelahan kognitif atau cognitive fatigue.
Keadaan ini merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami penurunan fungsi mental setelah melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi dan aktivitas intelektual yang terus menerus.
"Di bidang kognitif dan neurosains, istilah ini merujuk pada kondisi di mana otak mengalami kelelahan yang luar biasa, bahkan bisa ekstrem," jelas Zaki Nur Fahmawati pada pemaparan di Kampus Usmida.
BACA JUGA:La Nina Hampir Pasti Landa RI, BMKG Sebut Tanda-tandanya Sudah Muncul
Layaknya organ tubuh lainnya, otak juga bisa mengalami kelelahan akibat penggunaan yang berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kognitif, di mana kemampuan otak untuk berfungsi menjadi lebih lambat dari biasanya.
"Gejalanya bisa berkisar dari gangguan kognitif ringan hingga berat. Otak akan terasa lambat dalam menjalankan fungsinya," ungkapnya
Gangguan konsentrasi dan fokus tersebut bisa bervariasi bentuknya, serta bisa saja hanya sedikit kehilangan fokus atau sedikit mengalami gangguan, tetapi bisa juga tidak fokus sepenuhnya.
Ia mencontohkan, ketika seseorang kesulitan untuk fokus saat diajak berbicara atau saat melakukan tugas tertentu. Situasi ini dapat mengakibatkan seseorang melamun dan tidak merespons ketika diajak berbicara.
Selain itu, individu yang mengalami jam koma juga mungkin merasa cepat lelah, mengalami gangguan tidur, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan mental.
"Ini terutama berwujud dalam kelelahan mental. Dalam kasus yang lebih parah, bisa menimbulkan penyakit mental seperti stres dan depresi," pungkasnya.
Dengan memahami konsep jam koma ini, kita diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola waktu dan istirahat agar kesehatan mental kita tetap terjaga.