Abdullah Listrik

Kamis 31 Oct 2024 - 17:09 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

Tentu saya juga menampilkan Goenawan Khoe Teng Gwan. Si produsen kerupuk udang dari Semarang (Tembus Kerupuk).

Di sela-sela pameran makanan dan minuman ini memang banyak forum seminar. Semua pakai bahasa Mandarin. Asosiasi kelapa sawit Indonesia juga dapat panggung di situ: keesokan harinya.

Saya sengaja tidak mempromosikan Indonesia secara umum. Lebih baik biar orang Tiongkok yang memperkenalkan Indonesia, sesuai dengan persepsi mereka.

Toh saya tahu apa yang akan dipaparkan Pak Red Hong dari Feihuang. Bagus sekali caranya mempromosikan Indonesia. Datanya lengkap.

Indonesia yang ia jual ternyata jumlah penduduk yang besar, proporsi anak mudanya yang banyak, pertumbuhan ekonominya yang 5,2 persen dan jumlah penduduk Tionghoanya yang 5 persen.

Saya tidak setuju dengan angka 5 persen itu tapi saya tidak mencoba mengoreksinya.

BACA JUGA:Robot Curhat

Feihuang adalah perusahaan konsultan investasi yang berbasis di Xiamen. Juga konsultan kerja sama bisnis. Salah satu pendirinya: Chin Chin --wanita Surabaya yang bersuamikan orang Xiamen.

Red Hong juga memaparkan aturan halal yang ketat di Indonesia. Red Hong paham sekali soal aturan halal.

Ia jelaskan sangat rinci soal halal. Sampai ke contoh-contoh sertifikat halal yang harus didapat. Bagaimana cara mendapatkanya. Ke lembaga apa saja mengurusnya.

Orang yang duduk di sebelah saya berbisik ke telinga saya. Katanya: jumlah makanan yang tidak halal kan lebih sedikit. Mengapa bukan yang tidak halal saja yang harus bersertifikat "tidak halal".

Saya tidak bisa menjawab pertanyaannya --meski saya bisa menerima logika berpikirnya.

Selama dua hari di Shenzhen kami bisa tiga kali berdiskusi sesama anggota rombongan. Soal bisnis. Soal persaingan dengan produk Tiongkok. Soal soal peluang bisnis. Dua hari yang benar-benar padat.

Salah satu anggota rombongan bernama Abdullah. Dari Bantul, Yogyakarta. Belum 40 tahun. Usahanya bengkel sepeda motor listrik.

Kelihatannya sederhana. Usaha kecil. Paling kecil di antara anggota rombongan. Tapi dalam diskusi itu kami menemukan keistimewaan Abdullah.

Ia adalah orang pertama yang membuka bengkel sepeda motor listrik di Indonesia. Perintis. Pioneer. Ternyata Abdullah kewalahan. Terlalu banyak orang yang datang ke bengkelnya. Jadilah bisnis yang menjanjikan.

Kategori :

Terkait

Rabu 11 Dec 2024 - 16:52 WIB

Tolak Bom

Selasa 10 Dec 2024 - 18:52 WIB

CREW Beras

Senin 09 Dec 2024 - 16:51 WIB

Maulana Kabbani

Minggu 08 Dec 2024 - 17:16 WIB

Restitusi Berduit

Sabtu 07 Dec 2024 - 16:56 WIB

Final 150Tv250T